Senin, 29 April 2013

“JANGAN COBA-COBA JIKA ITU BERBAHAYA”


Sore ini saya dan Fadilah kembali menikmati keindahan kota Bukittinggi. Penasaran ingin mencicipi ikan bakar suri kami membeli sebungkus nasi. Seperti biasa, setelah menunaikan ibadah shalat magrib di masjid raya kami menikmati si ikan suri. Duduk dipinggir taman jam gadang (arah jam tiga disebelah kanan tangga), nasi sebungkus berdua + pemandangan lampu-lampu kota. Nikmat, lezat dan sungguh mengagumkan.
Sayangnya, selain menyapa pengunjung yang lalu lalang kami melihat kejanggalan. Sambil menikmati sebungkus nasi, kami mengamati dan berbincang-binang. Tak disangka-tak diduga, seorang bapak-bapak, menggunakan tas sandang samping, memengang rokok mondar-mandir di samping kami.
Dua pemuda duduk dikursi taman yang telah disediakan. Ya, sepertinya mereka melakukan hal yang sama (menikmati lampu-lampu kota dan jam gadang tentunya). Sibapak tiba-tiba mendekat kearah mereka, berdiri agak lama dan menyapa. Kami tak tahu dan tak mendengar apa yang mereka perbincangkan. Akhirnya, dua pemuda ini pergi meninggalkan si bapak dengan gelagat yang cukup aneh.
Saya heran dan penasaran. Terus mengamati. Sedang Fadilah sibuk mengingatkan untuk berhati-hati
***
Sambil menghabiskan nasi yang tersisa, saya melihat dua pemuda lagi duduk dikursi yang tadi. Mereka asyik menikmati alam Bukittinggi. Tak lama, si bapak tadi datang kembali. Melakukan ritual yang sama. Mendekati dan mengamati. Kali ini ia mengeluarkan kotak rokoknya, memanjangkan tangan kea rah pemuda. Namun, taka ada respon dari mereka. Si bapak pun menyapa, membuat perbincanagn singkat hingga akhirnya salah seorang pemuda mencolek temannya dan pergi meninggalkan lokasi.
***
Kami selesai, ikan dan nasi telah habis. Hanya rasa penasaran yang tersisa. Kamipun memberanikan diri bertanya, mengejar si pemuda.
Di depan Ramayana:
“Da.. da.. manga apak tadi da?”
Kami tidak menerima jawaban, salah satu dari mereka memberikan senyum keraguan.
“Ba tu diak?”
Fadilah pun menjelaskan rasa penasaran.
“Ndak ado do diak” jawab salah satu dari mereka.
“O iyo lah da, makasi yo da”.
Kamipun pergi meninggalkan mereka.
***
Penasaran itu masih ada, kami kembali ke lokasi. Tak menemukan si bapak tadi, kami pun menimbang akan melanjutkan observasi atau tidak. Sementara kami menimbang dan kembali mengamati,. Tiba-tiba dari kejauhan kami melihat dua pemuda tadi mendekat menuju arah kami. Fadilah mulai cemas, menggengam tangan saya dan meremas.
Ternyata si pemuda mengingatkan kami untuk tidak mendekatinya. Ia mengingatkan kami untuk berhati-hati.
***
Kamipun pergi menjauhi lokasi dengan rasa penasaran hingga tercipta hipotesis dan kemungkinan-kemungkinan yang sebaiknya tidak diceritakan.
Hasilnya: Kami mendadak ketakutan disepanjang perjalanan. Mendadak paranoid.!!!

Sabtu, 13 April 2013

YIHAAA.!!


Heyyy,,
Lihatlah kawan
Kebersamaan kita..
Menjauhkan duka
Mendatangkan suka
Membuat iri dunia

Woyyy,,
Selalu bersama
Menciptakan tawa
Kita bermain
Bersenang-senang
Mendatangkan cinta
Untuk kita

Kitaaaa,,, bersatu,,, bernyayi,, berseru
Kitaaa,,, utuk kita
Satu cinta
Satu suka
Satu tawa
Satu bahagia

Hubungannya???


Hal gaje yang pernah terjadi,.
Asosiasi bebas
Hingga tercipta
Ketikan ini



Hahahahahahahahahahaha

Hihihihihihihihihihi

Huhuhuhuhuhuhu

Hehehehehehehe

Hohohohohohoh

Lalalalalala

Nananana

Nyanyian,,,

Banyak orang,,,

Bernyanyi,,,

Ntah apa,,,

Mereka,,

Selalu,,,

Bernyanyi,,,

Jarang-jarang

Orang-ornag

Mesyukuri

Nikmat Tuhan

Apalagi

Mereka

Yang selalu

Bernyanyi

Padahal

Waktunya

Banyak sekali

Jarang-jarang

Orang-orang

Mensyukri

Nikmat Tuhan

Padahal

Diri sendiri

Suka bernyanyi

Ketemu Tomy Bolin


Percayalah, apa yang kita cita-citakan, apa yang kita impikan akan dikabulkan oleh Sang Pencipta jika itu memang baik untuk kita. Tapi, jika belum saatnya dikabulkan mungkin Allah punya rencana lain yang lebih baik untuk kehidupan kita.

Banyak hal yang telah dikabulkan oleh Allah. Harusnya saya lebih bisa bersyukur atas hal-hal yang telah Allah limpahkan kepada saya. Saya akui beberapa mimpi-mimpi saya telah dikabulkan oleh Sang Pencipta. Maka, nikmat Tuhan yang mana lagi yang saya dustakan???
Sayangnya, saya masih saja mendustai nikmat Tuhan. Seperti, jarang bersyukur, melalaikan shalat, etc. Teramat sangat susah menghilangkan kemalasan yang ada di dalam diri. Emmmp..
*Harus lebih banyak bersyukur nih.
Kali ini, saya akan menceritakan salah satu keinginan/ cita-cita saya yang dijamah oleh Allah. Padahal ini Cuma terbersit dan terlintas begitu saja. Saya ngga terlalu berharap banyak akan hal ini. Yaitu: ketemu Tomy Bolin, dapat tanda tangan dan foto bersama.
Dan itu telah terwujud.
Kisahnya dimulai + setahun yang lalu.
Seperti biasa, setiap akhir pekan saya pulang kerumah. Kebetulan, ada kuliah tambahan, saya pulang kesorean. Alhamdulillah, saya masih dapat mobil. Sore itu, saya naik mobil keberangkatan terakhir (Bukittinggi-Solok).
Maklum, karna ini mobil terakhir ngga banyak orang yang menumpangi. Saya duduk di kursi ke-3 dari supir. Bagian tengah di dekat pintu.
Seperti bus-bus kebanyakan,mencairkan suasana agar tidak membosankan bus itu memutar sebuah kaset. Di depan saya, tersedia sebuah LCD. Musik dinyalakan, video mulai berputar.
Itu lagunya Tomy Bolin, Raper daerah minang. Waktu itu, lagu yang diputar adalah lagunya yang berjudul “pitih-pitih”.
Awalnya, saya benar-benar ngga tau akan keberadaan Tomy Bolin. Sampai saya naik bus ini dan melihat vidionya. Bagus sekali, saya suka gayanya, saya suka lyric lagunya. Sayang, saya ngga bisa menemukan kasetnya dan memang ngga berniat mencarinya. Tapi, didalam hati saya ingin ketemu dan minta tanda tangannya.
Sebagai seorang mahasiswa, saya tidak hanya kuliah dan pulang ke kost. Saya ikut berorganisasi dan ikut tergabung dalam sebuah komunitas dikampus saya. Salah satunya adalah komunitas teater yang diberinama KATARSIS (Komunitas teater psikologi).
Nah, belakangan kita punya pelatih baru bernama M. Fadil. M. Fadil merupakan mahasiswa institute seni Indonesia Padang Panjang, bapak dari seorang anak dan merupakan seorang wartawan criminal.
Suatu hari, ketika kita latihan beliau membawa Tomy Bolin datang ke kampus kami. Ya ampun, cita-cita buat ketemu Tomy Bolin sudah terkabul.
Sayangnya, saya ngga berani ngomong dan minta tanda tangan. Ya,,, paling cuma say hay dan mengobrol.
Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 10 April 2013. Psikologi bekerja sama dengan ISI Padang Panjang mengelar pertunjukan teater di Aula kampus V UPP IV Belakang Balok. Pertunjukan ini, membawa Tomy Bolin sebagai rapernya.
Nah, diacara ini lah saya bisa mmembeli kasetnya, dan meminta tanda tangan. Untuk berfoto, di hari sebelumnya sudah saya lakukan bersama teman-teman saya.
Seru sekali.!!!



Pelajarannya:
Percayalah.! Maka Allah akan kabulkan.!
Ngga nyangka, padahal hanya terlintas saja & dengan segera Allah mewujudkannya. ^_^
Dalam keadaan bagaimanapun, dan dalam kondisi apapun, Allah akan sealu mendengar melihat dan memperhatikan.
Jadi, berhati-hatilah. Kerjakan semua hal-hal baik yang dapat kamu lakukan. Hindari keburukan. Selalu bersyukur.!
Salam hangat J