Minggu, 16 Juni 2013

Mengertilah

Apa mereka bisa mengerti???
Enggan selalu menghantui
Bisakah aku mengiklaskan diri???
Ingin, tapi tak dimengerti
Mereka terlalu rumit
Enggan hilang akibat hubungan khusus ini
Aku ingin peduli, tapi mereka tak mengerti
Aku tak ingin pergi
Tak ingin bertemu kembali
Mereka yang menyakitkan hati

Please, mengertilah…

Lihat Sikon

Bercanda/ joke merupaka kegiatan yang dilakukan seseorang semata-mata hanya untuk hiburan atau candaan dengan menjahili orang lain, mengolok-ngoloknya atau sedikit membuat tipuan. Memang tidak ada orang yang melarang untuk melakukan hal ini tetapi terkadang beberapa orang melakukannya dengan berlebihan.
Seharusnya, kita sebagai manusia dewasa harus pandai membaca situasi. Ngga Cuma orang dewasa sih sebenernya, remaja apalagi mereka yang punya akal harus tau kapan saatnya bercanda, kapan saatnya harus serius. Terkadang hal ini dapat membuat hubungan seseorang menjadi rengang, bisa saja hal-hal seperti ini dapat menghancurkan pertemanan seseorang yang telah terjalin.
Sebuah kisah nyata yang terjadi dikota Solok beberapa hari lalu. Anak SMP yang terjatuh dari motor karna bergurau dengan temannya. Sebut saja namanya X. Sepulang sekolah X bertemu dengan temannya yang juga hendak pulang dengan menggunakan motor. Ketika itu, si teman telah membonceng teman lain. Ngga tau kenapa, temannya ini bersedia memberikan tumpangan pada si X. Merekapun boncengan dengan muatan lebih, dengan posisi Temen X (sebagai pengendara), temennya X yang satu lagi dan paling belakang si X sendiri.
Di jalan hendak pulang, teman X yang lain bercanda dan tidak sengaja menarik pakaian X sehingga X kehilangan keseimbangan dan terjatuh. X akhirnya muntah-muntah dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Solok. Setelah di rontgen, X tidak mengalami retak pada kepala. Kemungkinan X terluka di bagian dalam otaknya atau mungkin sarafnya yang kena.
Kisah lain: diangkat dari film Zombie Island. Si artis membuat lelucon dan berpura-pura menjadi Zombie saat temannya menonton. Alhasil, reflex temannya menembak dan nyawanyapun hilang.

Jadi berpandai-pandailah melihat situasi, kapan harus bercanda-kapan harus serius. Dan juga, berhati-hati dalam berkendara, jangan sampai melanggar peraturan-peraturan yang telah ditetapkan karna itu akan sangat mengganggu baik itu kepada diri sendiri maupun orang lain.

Kamis, 13 Juni 2013

Holiday Part VI (Gunung Merapi Sumatera Barat)




Waaaaahhhh,,, udah liburan semester enam. Sebentar lagi W wisuda J
Aaaaammmiiiinnnn ^_^
“Harus bisa, Wisuda Tepat Waktu…!!!” (Tekad Kuat-tangan dikepal acungkan ke udara)

Seperti biasa, setelah selesai ujian akhir semester (UAS) harus ada liburan, refreshing dan hiburan. Tapi, liburan semester enam ini bagi kami (Mahasiswa Psikologi UNP angkatan 2010) diisi dengan Praktek Kerja Psikologi alias PL alias Magang. Namun demikian (ci’ileeee,,, N-A-M-U-N D-E-M-I-K-I-A-N) liburan kali ini ngga kalah seru dengan liburan-liburan sebelumnya. Lebih special dan berbeda tentunya.
Mari kita flash back dulu, chek it out:
Holiday Part I:    >Solok (Kebon W, Angin Berhembus, Pulau Belibis & Danau Singkarak)
                          >Padang (Karaokean @Happy Family & Alun [Tepi Laut])
Holiday Part II:   >Maninjau (Puncak Lawang)
                          >Padang Panjang (Minang Fantasi)
                          >Pariaman (Pantai Gandoriah)
Holiday Part III: >Bukittinggi (Muterin Kota & Wisata Kuliner)
Holiday Part IV: >Kunjungan Kerumah-rumah ::Padang (Mama Yuni [Rumah Dani Kopales], Rumah Aciq    si   tataa Be, Rumah Etek si Yona Tukiyem, Rumah ii)
                           >Solok (Rumah W)
                           >Back To Bukittinggi (Rumah Bayaik)
                           >Pekan Baru (Mengunjungi Kota Bertuah)
                           >Pangkalan (Rumah Dila)
                           >Payakumbuh (Rumah Ori & Ipy)
Holiday Part V: >Solotigo (Pulkan & Taon Baru)
                         >Boyolali (Ekowisata Air & Kuliner)
                         >Solo/Surakarta (Shopping)
                        >Semarang (Silaturahmi @Rara Kost, Lawang Sewu, Kuliner & Main Air @Water Blaster)

Dan inilah diaaaaa,,,, Holiday Part VI…… Tatararararararararararararaa:::::
“T-A-D-A-B-U-R A-L-A-M @P-U-N-C-A-K M-E-R-P-A-T-I di Gunung Merapi Sumatera Barat”

Puncak Merpati


Subhanallah sekali liburan semester VI ini. Meski kaki nyeri, betis makain besar, badan sakit-sakit, tapi kepusan batin yang didapat sungguh LUAR BIASA :D.

Rabu, 5 Juli 2013 ujian terakhir (Pemimpin Organisasi dan Manajemen) usai. Kami berkumpul merencanakan apa-apa saja persiapan untuk berangkat ke Merapi. Malamnya setelah magrib kami keluar mencari perbekalan (Makanan Ringan, Tissue dan lain-lain).
Berdasarkan permintaan Yona, kami breafing dulu sebelum magang dan liburan. Melepaskan segala penat dihati, saling mengingatkan dalam kebaikan, koreksi diri dan saling berbagi cinta. Hehehehe :D
Jadilah malam itu kami tidur sekitar jam satuan [Padahal bapak sudah mengingatkan agar tidurnya ngga larut supaya besok (mendaki) punya tenaga ekstra-tapi ngga papa, pengecualian untuk hal-hal seperti ini].
Kamis Pagi, 6 Juli 2013. Bangun, shalat subuh dan tidur lagi. “Cup tidur dulu ya, jam 7 bagun lagi” W bilang ini ke-LF. Mata masih berat karna semalam tidur larut.
Jam 7 lewat, Dila: Mbak tapi katanya jam 7
W: Jam tu cepat mah (Bobok lagi)
7 lewat seperempat (Dijam kamar W yang sengaja dipercepat 15 menit) W bangun. Bersiap dan beres-beres bersama yang lain. Tepat ketina Nurmaya O Sianturi datang ke kost untuk menemui Yona.
W bangun, nyuci piring yang udah numpuk banget (banyaknya segudang), terus bantu sohib-sohib w masak nasi, nasi goreng, bungkus nasi,packing barang, dll.
Janji diawal, jam 9. Tapi kenyataannya kita ngumpul udah jam 9 lewat dengan alasan masakin nasi goreng buat anak-anak. Berangkat ke koto baru setelah nungguin angkot yang lumayan lama juga datangnya + makin lama dengan hilangnya XYWON (ponsel W) yang ternyata bersembunyi di balik bantal kostan W).
Ngelapor di post penjagaan (deket tower dikaki gunung merapi), buang air kecil dan berangkat tengah hari (kalau ngga salah ni ya, waktu itu jam menunjukkan pukul 12 kurang 10).
Pos tempat melapor

Pos I (KM 1) terlewat. Istirahat bentar, ngos-ngosan, bibir kering dan minum air. Lanjut ke KM berikutnya. Adzan, kebetulan kita berada disumber air. Shalat Dzuhur jamak ke Asar dan lanjut melakukan perjalanan.
Karena berangkatnya siang, jadi lumayan capek. Yang awalnya kita satu team jadi terpecah  beberapa kelompok sesuai standar kekuatan masing-masing. Yang paling belakang, Ipy dan Aldo. Waktu itu Ipy kurang enak badan karna berhalangan. Hahahahaha
KM 2. Samapi di Post 2, kita makan dulu. Ngga ada cuci tangan, langsung lahap hidangan. Setelah itu, menggunakan handycare untuk membersihkan sisa makanan ditangan. Perjalananpun kami lanjutkan.
Oya, kalau mendaki merapi jika bertemu manusia dari kalan lain kita memanggilnya dengan sebutan BAPAK untuk laki-laki dan IBU untuk perempuan. Bukan kakak/abang/mas/mbak.
Lelah, tapi itu tidak mengurangi semangat kami. Walau jalan yang ditempuh banyak jurang dan hutan-hutan. Medan yang lumayan berat adalah medan yang penuh akar pohon. Butuh tenaga ekstra untuk melangkah dan memanjat. W sampai merangkak, menggunakan tangan sebagai bantuan memegang akar yang lain.
Detik-detik menuju pintu angin. Setelah melawati jalan yang berterowongan (terowongannya ngga panjang kok). Kami semua berhenti untuk menunggu teman lain agar bersatu kembali. Waktu itu, yang satu rombongan sama W : Puja, Ozzy, ii dan Devi. Sebelumnya, setelah KM 4 Ozzy menjadi pemimpin klan yang beranggotakan Udo Alfi, Afri dan Dani. Sayang dia menjerumuskan ke jalan yang semakin lama semakin kecil. Kaki kiri di jalan setapak, kanan di jurang. Untung mereka cepat sadar dan ngga hilang :D.
Setelah semua berkumpul, kami melanjutkan perjalanan. Istirahat di pintu angin sambil mengecek air. Setelah puas berjalan, kami lanjut berjalan hingga cadas dan mencari tempat PW untuk camping. Berasa OK, kami mendirikan tenda,.
terowongan sebelum masuk pintu angin (padahal bisa lewat atas) :D


Indah sekali. Pemandangannya tak terbilang. Kami berfoto, menikmati keIndahan Sunset di atas Gunug Merapi. Lampu-lapu bertebaran di lembah. Indaaaaaaahhhhh bgt.! Dari atas sana terlihat Kota Bukittinggi. Lembah berlampu.! Ada yang diam menghiasi dan ada yang berjalan, beriringan saling berpapasan.
Sunset

Magrib, kamipun shalat. Ntah kenapa, kalau digunung itu berkebalikan. Para cowo mulai memasak(Yang masak cowo-bukan cewe). Kami makan malam. Kalau sudah lapar, apapun akan terasa nikmat.
Dingin menyelimuti. Shalat Isa dan bersiap untuk tidur. Dingin mencekam, kadang-kadang kakiku keluar tenda. Dinginnya membekukan. Apalagi setelah lewat tengah malam + Hujan. Ujung tenda sudah sampai ke muka. Bayaik bangunin kita semua. Meminta terpal yang kita gunakan sebagai alas untuk dijadikan penutup atap agar air tidak merembes ke dalam tenda. Beberapa jam kita bisa tidur dengan nikmat, namun detik-detik datangnya pagi, tenda kembali mengenai muka. Kali ini berair dan bikin basah. Mana Sleeping bagnya ngga nahan air. L
Samapi pagi tiba (Pukul 06.00 WIB), kami keluar untuk shalat subuh dengan bertayamum. Dingin kembali membekukan. Tangan dibuat perih olehnya. Sungguh-sungguh dingin. Benar-benar pagi yang dingin.
Lagi-lagi lelaki yang masak, buat kopi, capuchino dan minuman hangat lain. Setelah sarapan kami berkemas, packing barang kecuali tenda dibiarkan tetap kokoh berdiri.
Setelah itu perjalanan di lanjutkan ke REAL PUNCAK MERAPI.
Naik-naik kepuncak gunug, tinggi-tinggi sekali. Kiri-kanan kulihat saja banyak bebatua a an. Kiri kanan kulihat saja, batu isinya semua. Bener-bener batu. Tanaman paling Cuma satu dua. Batu mendominasi semua area. Samapai kita benar-benar berada di puncaknya. Keren.! Cuma itu kata yang bisa W sampaikan.
Puncak merpati, memang bukan puncak tertinggi. Tapi cukup tinggi untuk dinaiki.
Teman-teman berniat mengunjungi taman Adelways (bunga abadi). W pengen ikutan, baru perjalanan awal, W ngga sanggup, terbatuk-batuk hingga susah bernafas. Belerangnya membuat pernafasan W tersendat. Sedih memang, tapi apa boleh buat. Hanya bisa manikmati gambarnya dan memandang tu taman dari kejauhan.
Mengisi waktu menunggu yang lain, w ii dan devi melaksanakan duha dipuncak merapi dengan angin yang cukup kencang dan udara dingin yang menggetarkan. Subhanallah. Maha Besar Allah dengan segala keindahan Alamnya.
Setelah selesai Duha, Aldo mengajak kami mengunjungi bunga Adelways yang tumbuh di bagian puncak lain yang cukup terjangkau oleh kami J. Setelah puas disana, kami mengaji dan istirahat.
Cukup lama kita beristirahat disana dan akhirnya kita lanjutkan berjalan hingga batas cadas sebelum kembali ke perkemahan kami. Bertekad nunggu yang lain, kami mengisinya dengan bernyanyi menyapa semua bapak dan ibu yang berlalu lalang.
Semua lagu telah kami nyanyikan, dari lagu minang, pop, dangdutan hingga lagu anak-anak. Namun, rombongan yang kami tunggu-tumggu tak menunjukkan batang hidungnya. Masih bersabar menunggu hingga akhirnya butiran-butiran air turun mengenai kulit membasahi kami. Hujanpun turun. Meski tidak lebat, kami bergegas turun dan berhenti menunggu anggota rombongan lain. Dengan bahagia kami turun sambil bersenandung dan menyanyikan lagu-lagu nasyid.
Hey, tak lama merekapun terlihat diujung puncak, hendak turun juga ternyata.
Kitapun sampai di camp. Istirahat sebentar, kemuan shalat dzuhur yang langsung dijamak ke asar.
Kali ini yang masak untuk makan siang gabung aja, ada cewenya, cowonya juga ada. Tapi yang mendominasi tetap cowo. “Bayaik”. Thanks Yaaaaiiiiikkk… ^_^
Next, kita makan siang. Ngelipat tenda dan membersihan tempat perkemahan dan lanjut pulang.
Pulangnya seru. Tinggal lari-larian dan ngga seberat ketika mendaki.
1 hal yang waktu itu kita cari, yaitu sumber air. Karna memang di merapi airnya susah sekali. Untuk shalat aja mesti bertayamum, jangankan itu untuk minum saja dijatah.
Intinya: Liburan semester ini berbeda, menikmati alam, dan lebih efisien untuk mengisi waktu liburan yang lumayan singkat ini.
Singkat, padat, menyenagkan dan terpampang nyata keindahannya.
 
Kawah Mati di Merapi

Kawah Merapi

Taman Adelwis dari kejauhan

Danau Singkarak dari atas gunug

Kawah Aktif

Danau Singkarak


Taman Adelwis


Tips: kalau mendaki gunug, istirahatnya jangan kelamaan. Ntar untuk mulai melakukan perjalanan lagi akan gampang lelahnya. Kalau istirahat jangan duduk. Cukup istirahatnya berhenti jalan sambil berdiri atau menyandarkan diri ke pohon. Kaki ngga bakal sakit karna kaget (habis duduk, langsung jalan, duduk lagi, dibawa jalan lagi. Ini bikin kaki sakit dan kita jadi cepat lelah)