Sabtu, 12 Desember 2015

"GRADUATION"




Flashback dulu ya... ^_^


8 Maret 2015

Hari dimana W di wisuda. Terimakasih buat temen-temen yang udah nyempatin dateng dan ngasih hadiah ke W. W seneng banget. Terimakasih telah peduli dan telah ada meski W nggak punya banyak waktu untuk kita.


KELUARGA itu pasti. ^_^
W selalu bangga punya kita.!



Terimakasih ucapan dan do’a-do’a nya saudarakuuuuu…

Terharu.!


Rizki Faluvi Hendra, terimakasih telah datang dan menepati janji kamu. Kamu teman pertama yang ketemu aku [excpt: teman-teman yang di wisuda]. Makasih juga udah mau aku repotin di hari yang terik dan di tengah kerjaan kantor yang menumpuk.



Rahmira Fadri, Wefni Azlen dan Yogi, Terharu bangeeet Raaaaa,,, Ira yang nyempatin datang, padahal ada hal yang harus diselesaikan di Batu Kambing. Avi juga, udah repot-repot bareng Ira ngasih kado, padahal jauh banget di Jakarta sana. Kapan kita ketemu lagi ya..???
Seli, terimakasih do’a nya. Tari, kita berada di barisan yang sama kan..? :D Lucy dan Yola, Wara tau, selalu ada do’a untuk Wara.
Sukses untuk kita semua.!! Ayea.!!!





Kawan-kawan Komunitas Tubuh Jendela, terimakasih untuk kebersamaan kita. Kue ulang tahun TJ dan keceriaan. Maaf tak bisa menemani terlalu lama.





Dinda Ojik, guys, makasiiii. Kebersamaan kita, kelucuan kalin tak terlupa. Makasih hadiahnya, Mbak suka :D



Bang Fauzi Rahman, Makin endut aja bang. Hehehe. Makasih buat coklatnya. Ye.. Ye.. Ye..
Silahkan lihat perbedaannya di tahun itu dan di tahun ini. Hahahaha

Tahun Itu (2012)


3 Tahun Kemudian (2015)

Puja’s Friends, Adek-adek yang ganteng, terimakasih bunganya. W paling seneng liat wajahnya Yeri. Serasa liat kartun anime. Wajahnya petak-petak gimana gitu. Mungkin ini imajinasi W aja. Hahaha. Amek, Wardiansyah, Bayu, thax. Maaf kalau ada yang kelupaan nyebutnya. Eh, terimakasih juga telah mau direpotkan, kontrakannya diacak-acak dan dibikin heboh. Uci, terimakasaih kuenya yang jauh diantar dari Padang Panjang. Hahaha. Apa itu namanya? Panyaram ya??? Hihihihi



Family Psikologi UNP dan My Q’mi, yang pasti, kebersamaan kita tak akan terlupa.



Tidak bisa disebutkan satu persatu, itu kenapa akhirnya W memilih untuk bikin kalimat simple pada halaman persembahan skripsi.

Oja, Zizah, Mak'Ila, Wara, Ayu, Ayuk


Amelia Sofyan, sahabat W sedari SD. My Lovely Monkey. Meski nggak bisa dateng, disempatkan dateng di acara yudisium W 11 Maret 2015. Makasih udah jauh-jauh datang dari Padang sana bareng si Olong. Sampe jalan kaki beberapa kilo akibat W salah paham sama posisi lo. Hahahaha. Thx buat silhuet nya.. You so.. Ha.! Ha.! Ha.!



Kak Fitri Meilida, kakak terbaik yang Wara punya. Kakak yang selalu pengertian, kakak yan selalu paham. Terimakasih telah menampung banyak cerita Wara kaaak. Maaf nggak bisa menemani kakak untuk waktu yang lama. Terimakasih pelajaran berharga yang udah kakak berikan. ^_^

Kejutaaaaan.!!!!


Kak Dira Yunda, Hey.! Kakak ini mengagetkan dengan bunganya. Hehehehe... Makasiiii kakakaaak...


Terimakasih untuk semua yang selalu support Wara, menyemangati Wara, yang selalu bantu Wara dan do’ain Wara.
TERIMAKASIH TAK TERHINGGA ^_^


Hadiah Wisuda
Hadiah Waktu Yudisium



Req W ke Tante. Hahaha

Ada beberapa hadiah wisuda yang memang sengaja Wara request dari orang-orang tertentu:
1. Sendal Oshin [Tante Nike]
2. Flashdisk [Puja]
3. Frame Photo [Yoyel]
4. Dopet [Chipa]
5. Dunia [FMS]

Mereka semua menepati janji dan memberikannya untuk Wara. Horrrraaay.!!!! \(^_^)/

Kenapa cuma hadiah dari tante yang Wara pamerkan?

Karena tante sering komplen kalau hadiahnya nggak di pajang.!!!

GUNUNG TALANG!!! [pendakian berikutnya..]

Public Display lagi aaaah.. Hahahaha.
Udah lama nggak berbagi cerita. Haaa.. ada banyak hal yang mau diceritain, tapi... heeemm. Bakal panjang bangat dan bakal bosen ntar yang baca.

Pamer apa ya..?
Heeem... Haaa.. Heee... hooo,,, tuttt. Tuuttt. Habis waktu. Anggap saja begitu.



24 Maret 2015

Hari selasa di tahun 2015. Hari kelahiran Triyona Kristy alias Yona Q’mibayotiinoby. Beruntung hari itu Yona berada di Bukittinggi, kami merayakannya bersama. Disusul Aciq yang nyampe pada malam hari.
***

W masih kerja di lembaga psikologi. Libur sama, tetap dua hari. Tetapi di hari yang berbeda. Jika kebanyakan orang istirahat kerja di hari sabtu & minggu, lembaga tempat W bekerja berbeda. Hari libur kami adalah Rabu dan Kamis. Dan memang klien terbanyak datang di hari sabtu dan minggu.

Sebelum tanggal ini, beberapa hari setelah W di wisuda, W ngobrol dengan beberapa orang dan meminta mereka untuk mengantar dan menemani W menuju puncak gunung. Gunung apa yang duluan, terserah, yang penting temani W.
Setelah terjadi penolakan beberapa kali karena waktu yang tak tepat dengan hari bebas W, W akhirnya bisa berangkat ke puncak gunung. Tujuannya adalah “Gunung Talang”.

Terimakasih tak terhingga untuk sahabat-sahabat terbaik yang W punya. Setidaknya W berhasil mencapai puncak gunung meski hanya satu gunung yang didaki. Dan W rasa, Bayaik berperan penting disini. Febrian Saputra, Yudhana Dalie Martha, Rifaldo Agusta yang akan komplen kalau W melupakan Saputra nya [tu udah Wara ketik-DILARANG KOMPLEN], dan Bang Putra, telah mempersiapkan semuanya. Aaaa W jadi terharu.

Sebelumnya W memang sudah diberi tahu bahwa W tinggal pergi. Cukup bawa perlengkapan pribadi, yang lain sudah beres. Dan benar saja, W kaget waktu tahu ternyata mereka sudah siap dengan secarik kertas yang penuh dengan list perlengkapan yang sudah banyak cheklistnya.
***

Waktu itu hari selasa. Tepat di hari ulang tahun Yona. Setelah urusan kantor seleasi, W berangkat ke kampus dengan ransel yang sudah berisi perlengkapan pulang. Sore itu akan ada rapat untuk kegiatan di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan alias SMK. Sebelumnya W sudah berjanji dengan Upay akan mencari kue untuk Yona.

Terjadi kegaluan dalam menentukan hari keberangkatan. Karena banyak laki-laki nya, Bayaik jadi enggan untuk ngajakin teman-teman nginap di rumah. Padahal sebelumnya W udah bilang, berangkat selasa, rabu tinggal naik. Sayang Bayaik enggan dan tidak mengungkapkan. Jadi, dia merencanakan berangkat ke Solok nya rabu pagi. Khawatirnya, teman-teman rada susah bangun pagi. Padahal nggak masalah, karena memang saudara W kebanyakan laki semua. Akhirnya disepakati berangkat selasa setelah magrib, karena W akan merayakan ulang tahun Yona dan harus breafing dulu.

Setelah breafing, W langsung cuss menemui Upay di Proma 1. Kita membeli kue dan mencari gorengan untuk membuat perayaan sederhana.
SELAMAT ULANG TAHUN YONA.!
#DokumentasiHanyaAdadiPhoneUpayYonadanAciq


Harusnya setelah maagrib kita berangkat. Tetapi karena Bayaik harus ke Rumah Sakit dulu menemui orangtua temannya, kita jadi berangkat jam sembilan lewat.

Bimbang kembali menghantui. Bayangan Begal yang sudah memasuki wilayah Sumatera plus wanti-wanti Tata dan Dina membuat kami ngeri. Akhirnya W bilang ke Upay:

Pay, kalau udah jam 9, kita berangkat besok pagi aja”.

Beruntung telpon dari Aldo masuk nyaris jam 9. Kita tetap berangkat malam itu.

Satu hal yang W heran. W nggak tahu kenapa Aciq nggak mau ikut. Mungkin karena sudah ada janji dengan yang lain. Tapi sebelumnya, Aciq memang ingin berangkat ke Talang bareng kita. Mungkin memang sudah berjanji sebelumnya. Entah lah. Ada hal yang ingin W ungkapkan disini, tapi W nggak yakin. Analisis W menjurus pada satu alasan. Dan ini di perkuat dengan sebuah pernyataan dari si monyet. Sudahlah, ini hanya praduga. Pransangka semata. Hipotesis, dugaan sementara.


Malam itu Bayaik dan Godok menjemput kami. W, Bayaik, Upay, Godok bersama dua motor bergerak menuju kontrakan anak cowok. Disana berberes dan berbenah segala hal yang akan dibawa. Kami berangkat menuju Kota Solok.

Satu-satu air mulai turun dari langit. W selalu suka hujan dan bunyi yang diciptakan. Beruntung kami tidak kuyup karena kami berada di depan hujan. Sayang, di daeraaaaahh,, eeemmpp,,, haduuuu,, apa ya,,, W lupa. Mungkin Kubu Karambia. Hujan mulai mendekati kami. Turun semakin kencang, semakin deras. Berbunyi-bunyi.
Kami berhenti di depan sebuah warung. Berteduh. Bayaik ngasih W sebuah mantel hujan plastik yang terbuat dari kresek. Itu untuk W dan perjalanan pendakian nanti.
Kami menempuh hujan. Bersama-sama.

Perjalanan kami akan sangat seru jika di filmkan. Sayang, tak ada dokumentasi disini. Gelap, hujan dan tas besar disana sini.

Nah, W lupa lagi itu daerah apa. Mungkin Tanjung Mutiara. Sebuah tikungan tajam. Banjir berair. Yudha dan Bang Putra sudah lebih dulu melewatinya. Disusul W dan Bayaik yang sedikit oleng menempunya.
Berikunya Upay dan Godok yang tersedat dan mengharuskan Upay turun dari motor. Beberapa menit kami membantu orang melewati genangan air. Melaksanakan tugas mulia. Tanpa pamrih hingga hujan mulai mereda. Meski tetap turun dengan jarak yang sudah mulai jauh, satu-satu, tidak begitu lebat.
Sebelum melanjutkan perjalanan, motor godok sempat mogok. Beruntung Bayaik berhasil memotivasi tu motor untuk terus bersemangat membawa kami. Ya.. ya.. ya.. dia memang sudah berpengalaman perihal perbengkelan.


Singkarak. Hujan semakin lebat. Petir menyambar-nyambar. Kami kembali mencari tempat berteduh. Benar-benar perjalanan super. Super duper seru. Disini kami berhenti lumayan lama, menunggu hujan reda. Mereka (para lelaki) sibuk mengobrol dan menghangatkan diri, begitu juga W dan Upay yang kemudian sesekali mengamati air yang jatuh, danau, sebuah pohon dan siluet di malam hari.
Perjalanan kami lanjutkan setelah hujan benar-benar berhenti.


Rumah. Entah jam berapa kami samapai dirumah. Jam 11 mungkin. Atau malah setengah 12. Setelah makan, W dan Upay ijin menuju dunia mimpi, memasuki alam bawah sadar kami.

Bayaik, Aldo, Yudha, Bg Putra? Entah lah. W tak tahu.



25 Maret 2015

Terbangun di Pagi hari membuat W kaget dengan realita yang terjadi. Rumah W bocor. Air memasuki rumah, jatuh melalui genteng yang mungkin sudah tidak utuh lagi. Rumah itu benar-benar sudah tua. Seusia W. Harus dirombak habis.! Bukan sekarang. Mungkin suatu hari.

Setalah bersiap-siap, sarapan dan berbelanja lama di pasar akibat choki-choki yang tak ditemukan, kami berangkat menuju Gunung Talang.


Sebelumnya W bilang abang kalau W akan ke Talang. Abang membalas SMS dengan “Hari ndak rancak do”.
Hanya itu. Dan W tidak merespon. [TAKUT-NGGAK TAHU MAU RESPON APA]


Menurut perkiraan bapak setelah menghubungi temannya. Diatas sana tidak hujan.

Dari Kota Solok, kami berangkat menuju Kabupaten Solok. Melewati kebun teh menuju Aia Batumbuak. Perjalan menuju Aia Batumbuak dari Kota Solok di tempuh dengan lama perjalanan lebih kurang satu jam.


Sekertariat Pendakian Gunung Talang


Sampai di Sekertariat, kami melapor dan melanjutkan perjalanan. Disini, untuk keamanan kami harus membayar sebanyak Rp.7.000/ orang dan per-motor.


Perjalanan dimulai. Haaa… suda lumayan lama. W mulai lupa bagaimana perjalanannya.
Baiklah. Akan W ingat sebisanya.
Perjalanan dimulai dengan melewati rumah warga dan kebun teh. Sangat indah. Kiriiiiii.. Kanan.. ku lihat saja, banyak daun tehnya a a a… Kiriiii kanan, ku lihat saja, daun teh semuaaaa…


Kebun teh hingga Pos 1. Disini kami beristirahat. Shalat dzuhur dan mengisi derigen-derigen yang sengaja di kosongkan dari bawah.

O’o. Gerimis datang lagi. Kami menunggu hingga titik-titik itu menghilang. Agar tak kelamaan, maka diputuskan untuk berjalan dibawah hujan.
Masing-masing kami menggunakan mantel hujan plastik yang sudah disiapkan.

Kami bertemu pendaki lain yang lebih dulu sampai di puncak. Itu artinya, mereka sedang turun. Ketika ditanya, mereka mengatakan bahwa ada satu kelompok lagi diatas dan mereka akan turun. Berarti, nanti, hanya kelompok kami yang akan berada diatas sana.

Seperti pendakian-pendakian sebelumnya, kami harus terus bersemangat sampai ke puncak nanti. Ada banyak rintangan yang kami hadapi. Mulai dari hujan, jalan becek dan licin, suhu dingin, hingga “acek” (sejenis lintah yang makan darah) menempel di kulit kami.

W geliiii banget sama lintaaaaaahhhh.!!!! Bisa jingkrak sana jingkrak sini W nya kalau ketemu. Sepertinya darah masing-masing dari kami sudah dicicipi acek. Yudha menyarankan untuk menggunakan lotion nyamuk agar acek tidak mendekati kulit kami. Dan nggak tau kenapa tu lintah tiba-tiba bisa ada ditangan W.
***



Setelah melewati beberapa medan, akhirnya kita sampai di puncaaaakkk... Ye ye ye.
Belum puncak sih. Tapi,,, Ya. Bisa dikatakan begitulah. Besarnya seperti lapangan Bola. Dan benar saja, hanya kita ber-enam yang ada disana tanpa kelompok pendaki lain. Seru juga sih sebenarnya. Lapangannya jadi luas, dan kita bebas memilih akan mendirikan tenda dimana.

Dari pos penjagaan lebih kurang 4 jam perjalanan untuk sampai disini. Kami membangun tenda. Beres-beres perlengkapan. Dan, beristirahat.

Hey, kami para wanita manjadi “Tuan Putri” saat pendakian. Hahaha.
Semua hal telah di persiapkan oleh para lelaki termasuk hal-hal yang berkaitan dengan lambung.
Next, kami shalat magrib dan beristirahat.

Diatas sana sangat dingin apalagi ketika malam datang berkunjung. So, bawa lah pakian tebal, jaket, dan kaos kaki.

Malam sangat Indah. Ada banyak bintang dan bulan. Kami bermain hingga larut.
WHAT??? MAIN??? Main apa malam-malam.! Di gunung pula.!
Hahahaha... permainan remeh-temeh. Bermain kartu. Ntah itu UNO atau apalah. Sambil mengobrol.

Karna besok akan ke puncak yang sesungguhnya, kami istirahat pada waktunya (disaat sudah mengantuk, mulai bosan main, dan tidak ada hal lagi yang perlu dibicarakan).


26 Maret 2015

Pagi datang. Brrrrr, dinginnya masih belum hilang. Gosok gigi, cuci muka, berwudhu dan shalat subuh.  Next. Sarapan. (sarapan nggak ya?) kayaknya enggak deh.

Kita naik mencari puncak yang sesungguhnya. (kami berenam adalah pemula) Hanya Godok yang satu kali pernah ke tempat ini dan belum sampai puncak. Perjalanan mencari punjak gunung dimulai. Terang saja, berakhir dengan “TIDAK BERHASIL MENUJU PUNCAK TALANG YANG SUSUNGGUHNYA”.

Istirahat sejenak. Perjalanan mencari puncak yang sesungguhnya. Diambil saat kabut mulai hilang

Oya, ada yang lupa. Ada satu tempat dimana dari sana kita bisa melihat tiga danau sekaligus. Danau Kembar [Danau Atas & Danau bawah] + Danau Talang. Itu letaknya dileher gunung. Pemandangannya sangat cantik.

Back yah.! Ada beberapa faktor yang membuat kita tidak berhasil menuju ke puncak yang sesungguhnya. Yang pertama karena memang masing-masing kita pemula, so nggak ada yang pandu. Terus juga karena kabutnya sering turun secara tiba-tiba. Jadi kita harus sangat berhati-hati.

Kami akhirnya menyerah dan turun. Sampai dibawah kita makan siang (lagi-lagi yang masak para pria). 


Kemudian take a pict sepuasnya. Baru deh turun dan back home.

Nah, di Talang itu kita akan mendengarkan suara khas dan bau yang khas. Suara muncul dari kawah yang masih aktif. Kawah itu mengeluarkan asap seperti kereta api tuuuuttt... tuuutttt... Dan bunyinya seperti kapal terbang. Baunya,,,,, luaarrr biassaaaaa,, bau belerang sangat pekat disini.

Begitulah.

Perjalanan kegunung pertama setelah W di wisuda.