Selasa, 09 Februari 2016

Sebuah Rencana.! Perjalanan Tak Terencana.!

Harusnya kemarin (Minggu,7 Februari 2016) kami [Wara, Rizky, Oza, Rofi dan Melbi] jalan-jalan ke Puncak Gagoan. Tapi di jalan..? Hahahaha
Perjalanannya sesuatu banget. Apa yang kita lakukan? Just muter-muter alias ngelilingin Danau Singkarak sambil mandi. What?! Sambil mandi????
Iya.! 
Mandi hujan.!
Sepenjang jalan kita kehujanan.
Hem! Perjalanan yang luar biasa bukan??


Okay, W akan cerita. Tapi nggak detail ya...
Gini, sekarang kan libur panjang karna senin ini Imlekan. Si Melbi pulang kampung bawa temannya yang dari Jember.
Nah, W dengan santainya bilang “Bawak lah teman Abi jalan-jalan muter-muter Solok, ke Puncak Gagoan udah blom?”

Bener aja, ternyata tu orang belom pernah kesana. Diajaknya lah si Rizki. Berhubung libur, Rizki ya mau aja. Karna W nggak bisa Sabtu, di putuskanlah kita berangkat Minggu.


Cuaca Minggu nggak banget. Hujannya galau dan awet.! Dari pagi nggak berhenti-berhenti, kadang hujan lebat, gerimis lebaat, berhenti sebentar, terus hujan lagi. Siklusnya gitu-gitu aja.
Nah, Si Melbi kayaknya niat banget bawa temennya ini ke Puncak Gagoan. Siang dia udah hubungi W bilang kalau di Singkarak nggak hujan. Terus, nyuruh W dan Rizki siap-siap segera. Karena kalau hujan sudah berhenti, kita bisa langsung pergi menuju Pasar Sumani.
Tapi hujannya nggak berhenti-benti. Sepertinya hujan lokal terjadi.


Pasaar Sumani adalah tiitk temu kami. W dan Rizki berangkat dari Kota Solok. Melbi, Oza dan Rofi berangkat dari Singkarak. Kami akan bertemu di Pasar Sumani.

Sebelum Asar hujan mulai menjauhi bumi. Jauthnya satu-satu dan sangat halus. W minta ke Rizki supaya kita langsung pergi dan Asar di jalan aja, tapi Rizki bilang Shalat Asar dulu di rumah. Akhirnya kita nunggu Asar dulu baru berangkat.

Setelah Asar, Rizki jemput W kerumah.
Hujan sepertinya enggan meninggalkan bumi. Mereka kembali, satu persatu turun membasahi.
W menelpon Melbi, memastikan cuaca disana kemudian memberikan telpon kepada Rizki supaya Rizki tahu juga situasi disana. Keputusan sudah di ambil, kami [Wara & Rizki] berangkat dari Kota Solok menuju Pasar Sumani.

Sesampainya di Sumani, kami tidak melihat tanda-tanda adanya Melbi dan pasukan. W pun sms Melbi memberi tahu kalau kami sudah menunggu. Sembari menunggu Melbi, W liat tempat ice di minimarket. W jadi ingat iklan paddle pop baru yang icy float. Pengen makan ituuuu.. W ngajakin Rizki untuk beli ice.
Wah.! Kacau ni W.! Masa hari dingin ngajakin Rizki beli Ice.!
W pwengeeeeenn nyobain paddle pop icy float...
Eh, ternyata kosong. Nggak ada ice nya. Ya udah! W bli ice lain aja.

Lho?! Bukannya Wara alergi dingin?! Kalau tiba-tiba alerginya datang gimana? Stock obat nggak ada lagi kan??? Habis di perjalanan ke Batam kemaren! Hayoooo???
Bapak bilang, obat dingin adalah dingin itu sendiri.
So, W beli ice aja biar alergi W nggak kumat (Rasionalisasi).
Kan brabe kalau tiba-tiba gatal seluruh badan.
Eh bener lho! Alergi W nggak muncul selama perjalanan! Alhamdulillah.


Lagi asyik nyari ice, Si Melbi dan pasukannya muncul. Dia meyakinkan untuk tetap ke Puncak Gagoan. Menghadang hujan kita lakukan perjalanan.

“Maaajuuuu tak gentaaarrrr”

Liat pemandangan sambil hujan-hujanan. Viewnya bagus, danau, sawah-sawah, perbukitan, ladang-ladang, nature baget dah! Tapi terhalang hujan. Hahahaha.

Sayang hujannya tetap galau! Kadang sedikit mereda, kadang deras tiba-tiba.

Ha! Mungkin karna Si Monyet nggak ikut, alam jadi tidak merestui keberangkatan kami.


Saat sedikit lagi sampai di hidung Gagoan, tiba-tiba Polisi datang mengingatkan kami. Beliau bilang cuaca kurang bagus. Mending nggak usah kesana. Jalan licin. Takutnya terjadi apa-apa.


Sepertinya memang bukan saatnya.
Kita balik kanan.

Belom berencana pulang, kami melewati jalan yang berbeda.
“M-U-T-E-R-I-N-D-A-N-A-U”

Tidak satupun dari kami yang pernah melewati jalan ini. Kalau tersesat ya tersesat bersama. Hahaha. Kami melewati Malalo, Sumpur, Batipuah dan apa itu lagi naman daerahnya, W lupa.
Karna nggak kunjung menemukan jalan lintas, W akhirnya nelpon Puja.
Puja bilang lurus aja, ntar keluar di Batu Taba.
Yap. Alhamdulillah kami tidak tersesat. Kami berhasil keluar dan menemukan jalan besar.! Yeeeaaaayyyy.!!!

Karena sudah magrib, kami mencari Mesjid. Mesjid pertama agak menjorok ke dalam, toiletnya mengerikan. W takut.
Secara W cewe sendiri, tempatnya sepi dan nggak ada yang nemani W wudhu. Akhirnya w minta pindah mesjid. Kita berhenti di mesjid berikutnya. Mesjid apa ya namanya,, W lupa! Mesjid Raya Batu Taba kali ya. Disini kita shalat.

Selesai shalat, kita nunggu hujannya sedikit mereda. Beberapa menit kemudian kita jalan lagi. Nyampe ombilin Rizki nemu rumah makan. W lupa nama Rumah Makannya [Dasar Wara Pelupa!-_-]. Kita makan disana. W dan Melbi makan Pangek Ikan Sasau (Kepala Ikan! Yeay!), yang lain Gulai Ayam; Aneh memang, jelas main ke Danau, tapi yang di pesan tetep Ayam -_- Selera orang memang berbeda-beda.

Lezaat. Entah karna lapar atau memang makanannya yang enak. I dont know.! Hahaha.
Tapi menurut lidah W “ENAK”. Dan memang teman-teman lain makan sampe nasinya ludeess. Luaarrrr biasa...
Mana tepuk tangannya??? Prok.. prok.. prok..

Setelah kenyang dan tubuh mulai hangat, kita kembali melanjutkan perjalanan pulang. Mampir sebentar di rumah Melbi, terus lanjut lagiiii... [ke RUMAH MASING-MASING].


Benar-benar lah Si Melbi.!
Bawa kita ke jalan berbatu panjang dan tiada batas dan harus di buang ketempat jauh disanaaaaa... ayo bangkitlah pahlawan-Eh! Kok malah nyanyi -_-“

Begitu lah! Keliling Danau-Perjalanan yang tidak direncanakan!

TEMAN LAMA [Mengingat Masa2 SMA]


W punya banyak temen deket. Yang deket banget ya Si Monyet. Hari-hari W hampir di isi dengan kabar dari dia. Suatu hari si Monyet ngabari W kalau dia ketemu Melbi di acara nikahan anak Bu Eli (Guru Biologi SMA)-Kak Oren! [Sumpah W kesel nggak diundang kakak! Mungkin karna W jarang buka FB, jadi nggak tahu kalau ada undangan].

Minggu berikutnya dia ngabari W lagi, katanya Melbi ngajak ketemuan di 88 (tempat nongkrong siswa SMA, ada Rian juga). W nggak bisa pergi karna waktu itu lagi Dinas Luar Kota. Minggu depannya W dapat kabar lagi kalau Melbi mau nraktir kita.
W sih mau-mau aja ikut, tapi W lagi ada urusan keluarga. Kakak W mau nikahan! So, W nggak bisa pastiin bisa pergi apa enggak (Sok banget ya gaya W).

Yeay.! W bisa ikut. Akhirnya kita putuskan untuk ketemuan sore jam 4. Ada W, Si Monyet, Monic dan Melbi. Singkat cerita kita ke Vangeluk. Eh, sebelum nyampe Vangeluk, Si Monic lompat dulu dari motor. Hahaha.
Kita dengan PD nya pergi tanpa helm. Tau-tau di Simpang Dempal ada Polisi. W yang boncengan sama Monyet bilang; “Polisi Nyet.! Polisi!” W juga teriak ke Melbi dan Monic “Bi, Polisi! Polisi Nic!
Eh, Monic malah loncat dari Motor yang sedang di kendarai Melbi terus lari-lari ke arah W dan Si Monyet. Bikin ngakak banget lah kejadian ini. Sorry W nggak bisa mendesripsikannya dengan baik.

Next, kita ambil helm kerumah dan berangkat ke Vangeluk.
Vangeluk

Di Vangeluk kita pesan berbagai hal. W lupa apa aja, yang jelas monic pesan makanan, yang lain minum doang. Disana kita cerita banyak hal. Tentang teman-teman SMA dan berbagi kabar sambil foto-fotoan.
Si Monic yang “katanya” nggak boleh pulang malam mulai was-was. W, Si Monyet dan Melbi terus ngelobi. Akhirnya kita shalat magrib di Vangeluk. Melbi yang imamin kita. Baru deh pulang.
Nyampe teras Vangeluk malah ketemu Afrizal. Ngobrol seru lagi deh. Afrizal iu lucu. Manusia Unic lah. Dan cocok standup. Ketawaketiwi hahaheheh dulu. Lebih kurang 15 menitan lah kita ngobrol sambil berdiri aja di terasnya Vangeluk. And than, back home.



Melbi-W-Monic-Monyet-Afrizal

Amelia Sary Handayani
Alias Monyet.
Sahabatan dari SD.
Supel.
Gaul.
Gampang berteman.
Punya semangat tinggi.
Memiliki Motivasi yang baik.
Saat ini sedang merantau ke Jakarta.
Katanya mau cari kerja sambil jagain Zizi anaknya.

Monica Theresia
Tetanggan sama W.
Kita temanan dari SMP.
Saat ini sedang S2 di UNP sambil kerja sebagai tenaga pengajar di sebuah Bimbel.
Pengennya segera nikah aja. Hahahaha.
Over Make Up (banyak teman yang komplain karna ini -_- hahahaha lagi)
Suka cocokin warna mulai dari warna pakaian, jilbab, tas, sampe sepatu (Misal ni ya-Biru-Biru semua dari atas sampe bawah). Fasionable lah!

Melbi Mahardika
Dua tahun satu kelas (Kelas XI & XII).
Sepertinya suka "Minder" (zaman-zaman SMA).
Anaknya Pak Liswardi (Guru KWN SMA).
Sering di Bully (khususnya sama temen-temen cewe-MONIC apalagi!).
Sering kena fitnah (Nilai bagus karna deket sama guru/ karna anak Pak Liswardi) Hahaha.
Pertama kali ngomong sama dia di Perpustakaan (Waktu itu W mau minjem buku yang lagi dia pegang).
Mulai deket sejak Ujian MID (Bersimbiosis Mutualisme).
Sejak lulus SMA, kita nggk pernah komunikasi lagi.
Ketemu dan ngobrol kembali sejak 16 Januari 2016.
Saat ini kuliah Program PMDSU DIKTI di UNAND.

Afrizal
Aktif Pramuka.
Memiliki suara yang bagus.
Pernah mengikuti seleksi akademi dangdut (Zaman-zaman KDI).
Sekarang berkerja sebagai Pegawai TU di SMP N 6 Kota Solok dan Kuliah Program Magister di UNP.
Nggak begitu deket sama W.
Lumayan sering ketemu kalau lagi di Solok.


Nah W???!
"Pengangguran yang banyak acara!"
Gimana nggak banyak, seringnya keluar kota dan ada aja acaranya.!
Yang jelas, aktivitas W saat ini:
"MELAKUKAN APA YANG BISA DILAKUKAN DAN MENYELESAIKAN APA YANG HARUS DISELESAIKAN"