Selasa, 11 Maret 2014

To:

Teman, berkali-kali kita tertawa bersama, berkali-kali kita berjalan bersama, berkali-kali kita duduk bersama, berkali-kali kita beraktifitas bersama,.
Akan selalu ada bumbu penyedap rasa, akan selalu ada sensasi-sensasi yang meghampiri indra, akan selalu ada warna yang menghiasi.
Aku mengerti, hubungan ini berkembang dengan sangat baik, sangat bijak, sangat kompleks. Tak hanya teman, tapi saudara yang membentuk keluarga, mengembangkan rasa cinta. Berkembang terus hingga lebih dari seorang sahabat. Ya, kita adalah keluarga. Kita yang memilih untuk bersama, kita yang menentukan bagaimana ini bisa terus berjalan. Kita yang menentukan.
Aku tak menyesal telah dipertemukan, aku juga tak pernah menyesal jika akhirnya kita berjauhan, dekat lagi, jauh lagi, dekat lagi.
Saling membenci, bersimpati, melukai hati, menjatuhkan butiran air  di pipi. Karena kita adalah keluarga, satu, bersama selamanya.
Kita akan tetap ada, selamanya. Ya, meski.. meski.. dan meski..
Selamat mengikuti ego pribadi.
Selamat menyendiri.
Selamat beraktifitas sendiri.
Kita tetap ada selama masih percaya. Kita tetap ada. Selalu ada.
Meski menyakiti. Meski tersakiti.
Kita tetap ada. Ya, kita tetap ada. Selagi masih ada toleransi. Menerima kelebihan dan keburukan masing-masing. Dan berkomunikasi.!
Walau terkadang, telah bosan mengingatkan. Bandel dipertahankan. Kejahilan diperturutkan.
Dengar kawan, ketika ingin peduli tapi tak mampu untuk mengajak seluruh komponen diri ini untuk berbagi. Maka aku akan seperti ini.
Selagi masih bisa menerima. Selama toleransi masih terjaga. Kita akan tetap ada. Percayalah.
Rindu itu akan terobati.
Jika memang aku telah memilih jalan sendiri. Jika memang aku tiba-tiba tak lagi berbagi, maka maafkanlah. Maafkanlah diri ini.
Jangan tangisi.
Katakan, meski berat.
Jujurlah untuk kebaikan bersama.
Tak ada kecemburuan karena semua merasakan.
Seperti ini kah yang namaya cemburu? Jika salah satu dari kita bertanya, maka katakan TIDAk. Tidak ada yang cemburu. Itu hanya perasaan rindu. Rindu untuk kembali kemasa lalu.
Jika saja punya banyak waktu, maka semua akan berjalan begitu. Semu dan tiba-tiba membosankan. Biarlah seperti ini. Nikmatilah, maka akan sangat menyenagkan rasanya.
Manusia itu terus berubah kawan. Jika tak berubah, tak manusia namanya. Ya wajarlah jika akhirnya seperti ini. Kita berasal dari kehidupan yang berbeda. Memiliki tujuan yang berbeda. Tak selamanya kita akan bersama. Kita punya cita-cita ^_^
Semua orang berproses untuk menjadi lebih baik.
Tapi tenag. Kita akan selalu ada. Ya, selalu ada untuk yang lain. Jika tak semua, salah satu dari kita. Kita akan tetap ada. Percayalah.
Selagi ada yang ingat, maka semuanya akan selalu teringat.
Sudah lama ya...
Ya, itulah kehidupan
Sebentar lagi, kita akan menempuh kehidupan baru. Dunia baru orang-orang yang baru..
Selamat beraktifitas kawan.. ^_^
Apapun mimpi kita,. Bagaimana pun prosesnya, aku akan berdoa untuk kebaikan bersama.
Semoga kita selalu berada dalam kebaikan dan lindungan-Nya.

-Love
Bagian dari rasa
Mengudara
Dan penuh cinta
Untuk semua sahabat
Diamanapun kalian berada
Saling menerima bagaimanapun keadaannya
Cukup ingatkan, tak usah mengintervensi
Perhatikan, dan lihat

Sudah- 

1 komentar:

  1. sahabat sejatikuuu..
    hilangkah dari ingatanmu dihari kita saling berbagi..
    dalam kotak sejuta mimpi aku datang menghampirimu ku perlihatkaan semua hartaaakuuu...
    kita slalu berpendapat kita ini yg terhebat, kesombongan dimasa muda yang indah...
    pegang pundakku jangan pernah lepaskan..
    bila ku mulai lelah, lelah dan tak bersinarr...
    tak usah kita pikirkan ujung perjalanan ini,,
    dan tak usah kita pikirkan ujung perjalanan iniii...

    *sahabat sejati-so7

    kadang, rindu itu tak milikmu seorang mbak,,
    jika kita merindu maka berkaca dilubuk hati, akan selalu ada sahabat sejati mbak...
    mungkin saat ini kita harus mengisi dimensi yang berbeda untuk memberi manfaat disana..
    sampai jumpa selalu diruang rindu mbak...

    BalasHapus