Teman,
berkali-kali kita tertawa bersama, berkali-kali kita berjalan bersama,
berkali-kali kita duduk bersama, berkali-kali kita beraktifitas bersama,.
Akan selalu ada
bumbu penyedap rasa, akan selalu ada sensasi-sensasi yang meghampiri indra,
akan selalu ada warna yang menghiasi.
Aku mengerti,
hubungan ini berkembang dengan sangat baik, sangat bijak, sangat kompleks. Tak
hanya teman, tapi saudara yang membentuk keluarga, mengembangkan rasa cinta. Berkembang
terus hingga lebih dari seorang sahabat. Ya, kita adalah keluarga. Kita yang memilih
untuk bersama, kita yang menentukan bagaimana ini bisa terus berjalan. Kita
yang menentukan.
Aku tak menyesal
telah dipertemukan, aku juga tak pernah menyesal jika akhirnya kita berjauhan,
dekat lagi, jauh lagi, dekat lagi.
Saling membenci,
bersimpati, melukai hati, menjatuhkan butiran air di pipi. Karena kita adalah keluarga, satu,
bersama selamanya.
Kita akan tetap
ada, selamanya. Ya, meski.. meski.. dan meski..
Selamat
mengikuti ego pribadi.
Selamat
menyendiri.
Selamat beraktifitas
sendiri.
Kita tetap ada
selama masih percaya. Kita tetap ada. Selalu ada.
Meski menyakiti.
Meski tersakiti.
Kita tetap ada.
Ya, kita tetap ada. Selagi masih ada toleransi. Menerima kelebihan dan
keburukan masing-masing. Dan berkomunikasi.!
Walau terkadang,
telah bosan mengingatkan. Bandel dipertahankan. Kejahilan diperturutkan.
Dengar kawan,
ketika ingin peduli tapi tak mampu untuk mengajak seluruh komponen diri ini
untuk berbagi. Maka aku akan seperti ini.
Selagi masih
bisa menerima. Selama toleransi masih terjaga. Kita akan tetap ada. Percayalah.
Rindu itu akan
terobati.
Jika memang aku
telah memilih jalan sendiri. Jika memang aku tiba-tiba tak lagi berbagi, maka maafkanlah.
Maafkanlah diri ini.
Jangan tangisi.
Katakan, meski
berat.
Jujurlah untuk
kebaikan bersama.
Tak ada kecemburuan
karena semua merasakan.
Seperti ini kah
yang namaya cemburu? Jika salah satu dari kita bertanya, maka katakan TIDAk.
Tidak ada yang cemburu. Itu hanya perasaan rindu. Rindu untuk kembali kemasa
lalu.
Jika saja punya
banyak waktu, maka semua akan berjalan begitu. Semu dan tiba-tiba membosankan.
Biarlah seperti ini. Nikmatilah, maka akan sangat menyenagkan rasanya.
Manusia itu
terus berubah kawan. Jika tak berubah, tak manusia namanya. Ya wajarlah jika
akhirnya seperti ini. Kita berasal dari kehidupan yang berbeda. Memiliki tujuan
yang berbeda. Tak selamanya kita akan bersama. Kita punya cita-cita ^_^
Semua orang
berproses untuk menjadi lebih baik.
Tapi tenag. Kita
akan selalu ada. Ya, selalu ada untuk yang lain. Jika tak semua, salah satu
dari kita. Kita akan tetap ada. Percayalah.
Selagi ada yang
ingat, maka semuanya akan selalu teringat.
Sudah lama ya...
Ya, itulah
kehidupan
Sebentar lagi,
kita akan menempuh kehidupan baru. Dunia baru orang-orang yang baru..
Selamat
beraktifitas kawan.. ^_^
Apapun mimpi
kita,. Bagaimana pun prosesnya, aku akan berdoa untuk kebaikan bersama.
Semoga kita
selalu berada dalam kebaikan dan lindungan-Nya.
-Love
Bagian
dari rasa
Mengudara
Dan penuh
cinta
Untuk
semua sahabat
Diamanapun
kalian berada
Saling
menerima bagaimanapun keadaannya
Cukup
ingatkan, tak usah mengintervensi
Perhatikan,
dan lihat
Sudah-
sahabat sejatikuuu..
BalasHapushilangkah dari ingatanmu dihari kita saling berbagi..
dalam kotak sejuta mimpi aku datang menghampirimu ku perlihatkaan semua hartaaakuuu...
kita slalu berpendapat kita ini yg terhebat, kesombongan dimasa muda yang indah...
pegang pundakku jangan pernah lepaskan..
bila ku mulai lelah, lelah dan tak bersinarr...
tak usah kita pikirkan ujung perjalanan ini,,
dan tak usah kita pikirkan ujung perjalanan iniii...
*sahabat sejati-so7
kadang, rindu itu tak milikmu seorang mbak,,
jika kita merindu maka berkaca dilubuk hati, akan selalu ada sahabat sejati mbak...
mungkin saat ini kita harus mengisi dimensi yang berbeda untuk memberi manfaat disana..
sampai jumpa selalu diruang rindu mbak...