Senin, 28 Januari 2013

Tahun Baru, Kembang Api Cetar Membahana


31 Desember, aku berencana ngga kemana-mana. Menunggu pergantian tahun di rumah saja. Mbak Ika bilang, lebih asyik kalau melihat kembang api dari rumah saja. Maklum, rumah ini berada di daerah yang cukup tinggi. Kalau biasanya kita melihat kembang api mendongak ke atas, dari sini (Salatiga) kita bisa melihat kembang api kearah bawah (Daerah Ambarawa), atau dengan membuang pandangan jauh kedepan saja.
Sayangnya turun hujan, kadang gerimis, kadang hujan lebat. Aku sempat melihat kembang api dari arah Ambarawa sana. Mungkin itu ulah anak-anak yang ngga sabar menunggu pergantian tahun.
23.00 WIB, hujan lebat digantikan gerimis. Rinai mengunjungi derah kami. Kota Salatiga. Meski basah-basahan, jalanan tetap rame. Yang menggunakan motor, terlihat begitu mesra bersama pasangan mereka. Ada yang membawa anak, ada juga pasangan muda. Mau-maunya mereka hujan-hujanan begitu hanya untuk menyambut dan merayakan  pergantian tahun di pusat kota.
Karna belom shalat, aku masuk kedalam dan berwudhu. Lagi asyik-asyiknya menggosok gigi, Bulik mengetok pintu kamar mandi. “Wara, mau ikut ngga? Lihat kembang api? Di Pusat kota?”.
“Iya,,, tapi Wara shalat dulu ya Bulik. Eh, apa ngga hujan?”
“Ngga kok, Udah reda. Bulik tunggu di luar ya..”
Menggunakan angkot, kami (Aku, Bulik & Yoga) berangkat menuju pusat kota.
Tak kusangka, tahun baru memberikan rezeki tersendiri bagi beberapa pedagang dan sopir angkutan umum. Ngga biasa-biasanya masi ada angkot yang mencari penumpang pada jam setengah dua belas malam. Biasanya, di jam sembilan sudah sangat susah menemukan angkot.
Bukan hanya itu, Walikota mengadakan open house di rumah dinasnya yang juga berada dipusat kota (Aku tak menemukan hal seperti ini di Kota Solok). Disana diadakan acara makan bersama. Siapa saja boleh ikutan makan.
Masi seperempat jam lagi, hanya untuk menunggu angka 31 menjadi angka satu.
Rame sekali, Pusat kota sangat rame. Sepertinya semua orang keluar rumah. Pasar dan jalanan dipenuhi orang.Bermeter-meter panjang  jalanan, isinya orang semua. Saaaannnngggaaaaatttt rame. Penuh sesak dengan orang. Jalanan banjir orang.
Tinggal beberapa detik lagi. Seseorang dari atas gedung hotel melambai-lambaikan tanggannya menggunakan pentungan polisi. Cahaya merah panjang bergoyang ke kiri dan kekanan.
10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1 asap menggempul bercaya kemerah-merahan dan kuning. Sebuah balon api terbang ke udara. Perlahan naik, kembali turun dan menghilang. “Jeduar, jeduar.!!! Nyyiiittttttt!!! Duuaaarr!!! Duarrr!!!!” Kembang api mulai menghiasi langit, bergantian memamerkan keindahan masing-masing. Selama 40 menit kembang api dimainkan. Semua bersorak-sorak melihat Indahnya kembang api. Malam itu, langit dihujani cahaya api dan asap dari seluruh negeri. 

Kembang Api @Salatiga. 1 Januari 2013






Tidak ada komentar:

Posting Komentar