Rabu, 16 April 2014

Aneh

Tahu slogan ini? “We share because we care”
Bukaaaan,,, jangan salah sangka dulu. Wara ngga berniat menjelekan siapapun, kalangan manapun, komunitas apapun. Suwer deh.! Mumpung sekarang sudah malam. Dan wara mumet met met met met, maka akan Wara beri tahu sesuatu. Ini tentang hati, kejanggalan dalam diri.

Wara sekarang kan lagi berdomisili di jam gadang nih. Karna kesibukan, belakangan wara merasakan rutinitas yang sama. Akhirnya, Wara berjalan keluar untuk merasakan suasana yang berbeda.

Seperti biasa, Kota Bukittinggi selalu rame. Apa lagi di hari-hari libur kerja. Sabtu-Minggu. Dan seperti biasa juga, daerah sekitaran jam gadang dikunjungi banyak kepala. Sekarang lihat, selain pedagang kaki lima yang memamerkan dagangannya, juga ada komunitas pencipta reptil (*katanya)  yang memamerkan tangkapannya, hasil buruannya.

Eh, maaf ngga maksud menjelekkan. Hanya ingin mengungkapkan. Dari pada dipendam.

Heeeeeyyy,, ini dunia ku. Blog milik ku, teserah aku dong mau mengatakan dan menuliskan apa. Toh aku tak punya banyak pengunjung. Tak pula ada yang memperhatikan. Ini wadahku. Kalaupun dibuka untuk umum, siapapun bisa baca, bukan urusanmu to. Yang penting, jari-jariku tetap asik menari mengikui irama hati.

Sudah ah, balik ke topik yu.

Sesuai ketikan yang telah diketikan jari-jari tadi atas perintah otak dan bersumber dari hati, jam gadang kini tak hanya memamerkan suara, barang dagangan dan keunikanya (IIII à angka 4 romawi), tapi jua memamerkan berbagai macam hewan (bukan dari kebun binatang). Sepertinya hewan-hewan ini ditangkap sendiri, dijinakkan, dipamerkan, dan menjadi ladang peghasilan. “Sepuluh ribu rupiah jika ingin memegangnya sesuka hati, berapapun lamanya”.

Ada banyak pilihan hewan, mulai dari reptil (sesuai nama komutis) hingga bukan reptil. Kebayangkan, ada ular dari ukuran besar hingga ukuran kecil, iguana, musang, burung hantu berbagai jenis, burung elang (ada ngga ya?), anak monyet, eh sinpanse, eh.. pokoknya jenis itu lah...

Benarkah mereka berbagi karena mereka peduli??? Benarkah??? Aku ingin percaya, sayang hatiku meragukannya.

Percayalah, benarkah karena kepedulian???? Tunggu, aku jabarkan dulu. Sek.. sek.. tak ketikan,. Sabar dong..
::Care kah namanya jika harus membawa si hewan dengan tas kain besar?
::Care kah namanya ketika harus memplester mulut ular?
::Care kah namanya, ketika hewan yang biasa tidur disiang hari, malah dipertontonkan sepanjang hari?
::Care kah ketika anak simpanse, monyet atau apalah yang usianya baru 4.5 bulan di pertontonkan tanpa ada istirahat. Digendong terus
::Hufh, kasihan. Aku melihat kelelahan dari raut muka mereka (*sotoy)

Sebenarnya ini bentuk keprihatinan. Apakah mereka care karena jenisnya mulai langka? Menangkapnya kemudian dipertontonkan kepada massa? Adil kah? Care kah namanya jika setiap orang boleh memegang mereka, bermain bersama mereka sementara mereka butuh istirahat ekstra. Dan, anehnya satu hewan dihargai sepuluh ribu jika ingin berfoto dan bermain bersamanya.

Lebih baik dimasukkan kedalam penangkaran atau tempat konservasi (*bener ngga ini tulisannya) agar kelestarian mereka tetap terjaga.


Aneh kan? Lantas apa yang bisa aku lakukan? Ikut menonton dan 
Wara tertidur, kemudian terbangun dengan laptop diatas kepala. Yasudah, publish sajalah.... #melirik persegi orange

Tidak ada komentar:

Posting Komentar