Oke oke,,, semua pada tahu arti kualat kan???
Itu lah kenapa dia tak mau menceritakan pada Bundanya.
***
Aku kurang menyukai anak-anak.
Apalagi yang usianya balita. Terlebih lagi kalau rewel minta ampun, ngga mau
dibilangin dan arrrgh...!! Hal-hal yang membuat w muak. Buat mood w
berubah-ubah. Di tambah w selalu geram bila bertemu tuyul-tuyul ini.
Sayangnya, belakangan ini w
terpaksa harus dan wajib berhadapan dengan anak kecil. Daaaannn,,, w terpaksa
merepres apa yang w rasa. Merepres apa???
Itu lah,, w ngga bisa
menggambarkannya dalam ketikan ini, w hanya bisa mengomel dalam hati. #khusus anak-anak yang bikin hati w
cenat-cenut.
Tapi sekarang w sudah berubah
kok. Setelah w pahami dan w amati, w suka anak-anak dan remaja. Anak-anak yang
baik dan asyik, remaja yang terbuka dan suka cerita.
Apalagi sepupu-sepupu w yang baru
gede. Seru ketika mereka terbuka menceritakan pacar masing-masing.
***
W anti banget sama yang namanya
anak-anak. W paling seneng menggigit. Gigit bokong mereka (kiri-kanan), lengan
(kiri-kanan), tangan (kiri-kanan), begitu juga dengan mencubit. W juga suka
narikin rambut mereka sampe nangis. W suka tangisan dan raungan mereka. Menggembirakan
sekali mendengarnya. Hahahaha. Ngga tau kenapa, w punya kesenangan tersendiri
dengan itu. Ya, sampai hari ini pun begitu. Dan hal-hal seperti itu hanya bisa
w lakukan kepada adik-adik dan sepupu-sepupu w.
Haaaaah.. itu kenapa w jadi
menahan banyak hal belakangan. Karna:
::Pertama, w sering bertemu
anak-anak
::Kedua, w tidak punya kekuasaan
untuk menjahili mereka
::dan ketiga W dijahili seorang
anak laki-laki
Gimana bisa???? Wara sang ratu
dan si penguasa di jahili???
Aku, kalau bukan dirumah dan
tidak diberi mandat oleh suatu kelompok, perkumpulan atau instansi, ya ngga punya kekuasaan apa-apa.
Begini ceritanya:
Waktu itu hari apa ya??? W lupa.
Salah satu Dosen w menitipkan anak nya. Dan anak Beliau jahilnya minta ampun.
Bola, dilempar kemana-mana. Dipantulkan sekuat tenaga ke lantai hingga terbang
tinggi keatas loteng. Meja bayi di pindah-pindah. Haduuuuuu.!!!
“Terserah lu deh, mau ngerjain
apa.! Yang penting JANGAN GANGGU KEGIATAN W.!”
***
Si anak saking jahilnya, ketika w
sedang bertugas. Tu bola dilempar-lempar kearah w mengenai punggung w. Kepala w
di timpukin.
W mau ngisi tinta printer, eee.. digangguin
dan dianya ikut mainin. Sampe akhirnya tu printer ngga jadi w isi ulang. Hati w
sudah hancur berkeping-keping. Tetap menegurnya dengan senyum cantik ala malaikat.
Padahal di hati, gluduk besar menyambar-nyambar.
Kunci lemari lah yang dimainkan
dan disembunyikannyanya. Pokoknya bikin w “BeTe”.
Yang bisa w lakukan hanya
mengomel. Wajah bahagia dengan hati terluka.
***
Dia masih sibuk dengan bola-bola
itu, ntah akan menjahili w lagi ntah tidak. Yang pasti w harus selesaikan
urusan w sesegera mungkin. W buka lemari, w mulai mencari. Sedangkan kuncinya w
sembunyikan agar tidak diambil lagi.
Dari pintu lemari lain, dibiaskan
gambar si anak. W bisa memperhatikannya dari sana sembari mencari berkas.
Bersiap dengan segala kemungkinan akan kejahilan yang akan dia laksanakan.
Tau-tau sebuah bola kuning kecil menggelinding ke arah w. W pura-pura tidak
tahu dan tidak memperhatikan. Si anak mendekat. Ntah apa yang terjadi,
tiba-tiba kepalanya membentur pintu lemari yang w biarkan terbuka.
“Rasain lo.! Kualat itu namanya”
hati W bergumam bahagia
W kasian, w dekati dan w elus
kepala yang terluka. Hufh.! Untung hanya itu. Tidak begitu parah.
Dan w rasa, hal itu membuatnya
jera dan tahu akan kesalahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar