Senin, 28 April 2014

MalPraktek Ala Wara Frizzy

Sudah lama tidak pulang.
Itu artinya, sudah lama aku tak jahil dan menjahili.
Sudah lama pula aku tak mendengar tangisan, dan permohonan maaf.
Lama, lama sekali.

Malam itu ku temukan mangsa.
Adik laki-laki ku. Prabu namanya. Dia sering lalu lalang.
Entah apa yang terjadi, ada sebuah benjolan besar dikepalanya. Terakhir bertemu, benjolan besar itu hanya berupa jerawat kecil putih yang akan menyembur keluar kulit. Sekarang kok malah jadi mengkilap dan besar begitu???
Pertanyaan itu segera terjawab. Mami bilang itu “BISUL”.

Malam yang menyenangkan. Seperti biasa, kami keluarga besar selalu berkumpul di beranda. Bercerita, tertawa, makan-makan dan melaksanakan aktivitas bersama. Seperti biasa pula, ada banyak camilan yang menemani kita. Salah satunya, kuaci kesukaan “PRABU”.

Dari ujung jalan, terlihat prabu yang baru saja mengunjungi rumah tetangga.

“Buuuuu,,, sini lah bu...”
Kita cipika cipiki, melepas rindu dan rasa sayang.
“Duduk lah sini bu, ma’am kuaci”
Dengan polos Prabu duduk sambil makan kuaci.

Kejahilan w muncul kepermukaan.
W sibak rambutnya perlahan. “Kenapa ni buuu..? Sakit kalau di pengang?”
“Nggak”
“Boleh pegang bu..???”
Prabu masih asyik dengan tumpukan kuaci didepan kaki yang diposisikan melingkar “baselo”.

“Liat Buk Dokter ya Bu..”
“Sini Buk Dokter Operasi”
W pun membuka celah. “Terbuka”. Tinggal pencetan maut untuk mengeluarkan nanah dan darahnya.
Prabu masih tenang dan sibuk dengan kuacinya.

W menemukan sekutu. Secara tidak langsung dan tidak resmi, w mengangkat Tante Nike sebagai asisten. Tante bersiap dengan 2 kapas yang biasanya digunakan untuk membersihkan wajah plus sebotol obat merah.
“Cuma tinggal dua Weerrr,, kapas muka tante habis”

Oke, malam itu terjadi praktek yang tak diketahui nama dan tekniknya.
Sekuat tenaga, w pencet tu benjolan besar. Ada nanah dan darah yang keluar. Prabu kesakitan. Menjerit, menangis. Hahahahah... W bahagia. Kemudian, mengelap cairan yang keluar.

“Sudah bu.. sudaaaahhh..”
“Eeee.. ada kuaci, eh, apa ni a.. Liat ni buuu” Menyodorkan handpone buat dimainkan sebagai pengalihan.
“Bentar lagi kita operasi lagi ya..”
Setelah diam beberapa menit, pemencetan w lakukan. Begitu terus, sampe ngga mempan lagi dengan pengalihannya.
Dia mulai takut saat tangan w menyentuh dahinya.

Operasi akhirnya diakhiri dengan pembersihan. W meminta tisu mami dan meminta puja membawakan air hangat. Setelah itu, benjolan dibubuhi obat merah.

Masih belum sempurna.! Benjolannya juga masih ada..
Dan parahnya, prabu jadi ngesot gambil sandalnya. Akibat malpraktek, seorang balita terpaksa ngesot. Jikakakakakakakawa


“Tunggu Bu Dokter pulang dulu ya.... Nanti kita Operasi lagi, Bu Dokter keluarNegeri dulu” Hahahaahahaha

Prabu After Operasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar