Dua hari bersama Rara Sabria di Kota
Semarang sungguh sangat menyenagkan J J J
Aku berangkat
siang, setelah jum’atan. Dari kota salatia, aku berkunjung ke Semarang menemui
Rara Sabria, sepupuku tersayang. Kali ini aku akan menjadi turis, Rara lah guide
nya.
Dari Salitaga
menuju Kota Semarang tidaklah lama. Hanya dalam waktu + 1 jam, aku telah
sampai di Semarang. Mengunakan bus antar Kota aku turun di ADA BANYUMANIK
SEMARANG.
Kita sudah
berjanji ketemuan disana. Rara menjemputku menggunakan sepeda motor. Siang itu,
aku dibawa Rara berkelilling mengunjungi kampus UNDIP tempat Rara kuliah. Aku
diajak jalan-jalan mengitari kampus. Rara memberi tahuku dan mengenalkan
fakultas-fakultas yang ada disana. Walau hanya sekilas , aku tetap bahagia
meskipun tak banyak yang aku ingat mengenai letak dan fakultas apa aja yang ada
disana. Dibanding kampus cabangku yang ada di Bukittinggi, UNDIP jauh lebih
besar, lebih luas dan lebih megah. Mungkin hampir sebesar UNAND (aku juga kurang tau, kira-kira
begitulah). Tapi, UNAND lebih unik karna material bangunannya yang terbuat dari
batu.
Setelah
berkeliling, aku dibawa Rara menuju kostannya di Tembalang. Disana aku juga
bertemu dengan teman-teman SMA ku dulu. Lia dan Tifa. Sore itu kita habiskan dengan
berkunjung ke Rumah Sakit Umum Banyumanik. Teman Rara, sesama Minang terserang
DBD dan terpaksa dirawat di RS ini. Kekeluargaan yang sangat kental tergambar
disana. Rame sekali. Secara bergantian anak-anak IKAMI (Ikatan Mahasiswa
Minang) menjaga dia yang dirawat.
Malamnya, kita
main ke Maal Citra. Dinner di KFC dan nonton Habibie & Ainun.Serrruuuuuu
bgt, Perjuangan Ainun, kesetiaan Ainun jempolan dech J
Rara |
Si Rara kurang
peka. Orang udah meneteskan air mata, ngusep-ngusep mata, eeee tissuenya belom
juga muncul. Dan akhirnya, setelah beberapa menit berselang, si tissue yang
ditunggu-tunggu nongol dari dalam tasnya Rara J.
Dengan singap aku langsung mengambil sehelai tissue. Tanpa mempedulikan.
Aku bingung juga
ni kisah lucunya dimana. Yang jelas, setelah film selesai, kita pulang dan
lansung terbahak-bahak mengingat kisah tissue yang telambat datang.
Karna dapat
tiket malam, 21.55 pulangnya pun larut. Sekitar jam satuan kita nyampe di kost.
Sebelum ke kost, mampir dulu ke Indomart beli nugget buat sarapan besok pagi.
Dan ternyata, rupanya, kiranya, ada Rian Bakua disana. Rian, teman satu SMA ku.
Pernah satu kelas juga dulunya. Salaman dan tonjok-tonjokan seperti biasa.
Hehehehe. Ngobrol bentar dan kembali pulang.
Besoknya, aku
bangun lebih awal dari Rara. Setelah shalat, aku tidak bisa tidur lagi.
Sementara rara, masi saja larut di alam mimpi. Jam 9. Rara masi belom bangun.
Sementara nunggu, aku melihat koleksi novel milik Rara. Blom terlalu banyak
sih. Tapi lumayan. Ada Ranah 3 warana, novel Dee dan..? eeemmppp.. aku lupa.
Hehehehe. Aku sempat baca sebentar beberapa. Tapi ngga lama. Samapai akhirnya,
aku membangunkan Rara lagi.
Sarapan pagi.
Goreng nugget dan membeli nasi. Sepertinya biaya hidup di Semarang ngga semahal
di Bukittinggi. Kalau di Bukittinggi Rp. 7000,- hanya dapat beli lauk doang di
Semarang malah nasi lengkap lauk dan sayurnya.
Setelah sarapan
pagi, aku mandi. Oya, sebelumnya aku udah janji mau ketemu Adit. Teman satu SMA
ku juga. Kalau aku ngga salah, kita pernah 2 kali sekelas. Tepat setelah aku
mandi Adit datang. Aku, Tifa, Lia dan Adit ngobrol-ngobrol bentar di kostan.
Eh, bukan bentar sih. Lumayan lama. Saking lamanya Rara sempat ketiduran karna
nungguin kita.
Obrolan panjang.
Mereka masih salah sangka mengenai psikologi. Banyak mitos-mitos psikologi yang
kami diskusikan disana. Ngeliat kepribadian dari tanda tangan, ramal garis
tangan, etc. Obrolan panjang, sampai gossip kedekatan Adit dengan seorang
perempuan juga kita diskusikan. Sayang, obrolannya harus terpotong karna aku
harus melanjutkan perjalanan. Kalau tidak segera, bisa-bisa aku balik ke
Semarangnya kemalaman.
Akhirnya, jam
sebelasan aku dan Rara berangkat untuk berenang. Tujuan kami “Water Blaster”.
Untuk masuk ke tempat ini kita mesti membayar Rp. 50.000,-/ orangnya. Dan ini memang
untuk semua wahana. Semua penbayaran dilakukan di depan. So, pembayaran
lokerpun harus kita lakukan ketika membayar tiket masuk. Kita menyewa loker
besar. Maklum, barang bawaan banyak. Hehehehe. Uang sewanya Rp.10.000,- untuk
satu loker besar.
Aku kira, Water
Blaster memang tempat berang. Ternyata bukan. Water Blaster ini ternyata tempat
bermain air. Kalau di daerah Sumbar, bisa jadi hampir sama dengan Minang
Fantasi (Mifan). Tapi jelas, Water Blaster lebih besar dan lebih luas.
Seluncurannya pun juga lebih tinggi. Lokasinya itu berada di dalam perumahan
elit yang memiliki lapangan golf. Pantas saja di tiketnya di tuliskan “Graha
Candi Golf”. Selama dua jaman kita main air disini. Seru-seruan naik seluncuran
+ pelampung. Masuk mulut hiu, ke daerah kapal karam, pokoknya main air deh
#bukan berenang.
Perjalanan
berikutnya, menuju “Lawang Sewu”. Hari sudah sore dan kita belom makan siang.
Akhirnya, kita putuskanlah makan di Solaria, Paragon mal. Shalat Asar disana.
Memang tidak dipungut biaya. Tapi, untuk peminjaman mukena kita mesti
memberikan KTP sebagai jaminannya. Baru kali itu aku melihat yang seperti itu.
Pengunjung mushalla ini juga sangat rame. So, mesti antri de.. :D
Dari paragon,
kita jalan kaki menuju Lawang Sewu. Ngga jauh kok, Cuma beberapa menit jalan
kaki. Dari depan pintu masuk Lawang Sewu, kita bisa langsung melihat tugu muda.
Anatara Tugu Muda dan Lawang Sewu memang ada keterkaitan sejarah. Sayang aku
lupa dan memang ngga tau. Hehehehehe.
Masuk lawang
sewu, kita langsung beli tiket dan disediakan tour guidenya. Harga tiket
Rp.10.000 untuk satu orang, satu kali masuk. Dan pembayaran guidenya Rp.20.000,-
Lucunya, Lawang
Sewu ini menggunakan promo. Untuk sepuluh kali kunjungan, kita bisa gratais 1 X
kunjungan. Hehehehehe. Menurutku ini satu hal yang aneh.
Di Pandu Mas
Bambang (kalau ngga salah), kita berjalan mengelilingi bangunan tua ini. Beliau
menceritakan sejarahnya dan seluk beluk ruangan. Dulunya lawang sewu merupakan
kantor administrasi dan stasiun kereta api. Lawang Sewu, berarti seribu pintu.
Dikatakan begitu karna memang ada banyak pintu disini. Pintu ini dihitungnya
bukan berdasarkan lobang pintunya, tapi berdasarkan daun pintu yang ada.
Setelah dihitung, disatu pintu terdapat enam daun pintu. Banyak bgt yah.
Katanya sih untuk sirkulasi udara biar ngga panas. Perasaan sirkulasi udaranya
banyak banget. Diruang bawahnya juga ada sirkulasi udara. Diatas bagian atap
juga sebagai sirkulasi udara. Setelah diajak berkeliling, kita ditwarkan untuk
ke ruang bawah tanahnya. Sebagai penjara bagi masyarakat Indonesia. Ada penjara
berdiri dan penjara jongkok disana. Dulunya sih, ngga boleh ada yang masuk
kesana, tempatnya ditutup untuk umum. Namun, setelah tim bukan dunia lain
shooting disana. Tempat ini akhirnya dibuka. Untuk masuk kesana, kita mesti
membayar guide lagi. Aku lupa berapa. Kita akan di fasilitasi sepatu bot dan
senter.
Bersama gide
yang baru kita masuk ke penjara bawah tanah itu. Gidenya kali ini seorang
perempuan. Ibu-ibu yang menerutku sangat berani. Bayangkan, ia begitu beani
menjadi pemandu untuk ruangan gelap seperti itu.
Gelap dan sangat
mengerikan. Bukan hanya itu, dibawah sana juga sangat becek. Genanagn air
dimana-mana. Guidenya bilang, dulunya ngga ada lampunya, baru beberapa tahun
belakangan ini ruang bawah tanah diberi lampu. Ngeri sekali. Sempat merinding
juga. Toh hanya kita bertiga yang ada disana. Untuk sampai di tempat awal saja,
kami harus meloncati sebuah jendela.
Pemandu |
Penjara Jongkok |
Selesai
menelusuri ruang bawah tanah, kami kembali lagi di pandu Mas Bambang keluar
menuju halaman. Ya, Mas Bambang memandu kami hanya sampai di daerah ini. Ia
menunjukkan jalan keluar dan memepersilahkan kami beristirahat.
Makan donat dulu |
Kreta api di halaman depan Lawang Sewu |
Sayang sekali,
hanya sebentar waktu yang aku punya. Padahal kalau saja aku bisa lebih lama di
Semarang bersama Rara mungkin kami akan mengunjungi tempat-tempat yang lebih
seru. Walaupun sebenarnya dia lagi dalam masa ujian.
Menyenangkan
sekali walau hanya dua hari J.
Setelah magrib, aku kembali ke Salatiga. Naik bus di Ada Banyumanik di antar
Rara J
Makasiiii untuk
waktunya ^_^
Dokumentasi: Lawang Sewu
Miniatur Lawang Sewu |
kerennnn :D gokil hihi.. ngakak pas baca ara kurang peka :p
BalasHapusHahahahahahahahahaha
HapusBisa diklarifikasi lagi kalau ngga setuju :D