Hujan,,,
Dia tak pernah suka
Hangat
Bukan
Panas
Yap
Matahari
Sinar
Angin Sepoi
Selalu Nikmat Baginya
Mengingatkannya
Menentramkan Hatinya
DIA, MENCINTAI PANAS
MEMBENCI HUJAN
MENIKMATI KEHANGATAN
Wiwi namanya.
Seorang mahasiswi pembenci hujan. Memiliki rahasia besar disaat hujan turun.
Ntah apa, dia tak pernah memberi tahu rahasia itu pada siapapun termasuk teman
dekatnya. Anehnya, dia selalu mengucapkan “Wiwi punya rahasia” disaat hujan
mendatanginya. Ketika hujan turun, Wiwi akan membanggakan rahasianya. Rahasia
yang tak pernah terungkap, hanya terucap. Tak mau berbagi. Rahasia itu hanya
untuknya sendiri.
Wiwi suka bunyi
hujan, Wiwi suka memperhatikan hujan, duduk di jendela menunggu hingga hujan
pulang. Mengucap kata “RAHASIA”. Kata ini tak pernah terlupa. Hujan &
Rahasianya.
Hari itu Wiwi
krasak-krusuk. Langit mendung, sepertinya hujan akan turun. Tak biasanya ia
seperti ini. Kali ini, tak ada Rahasia yang ia banggakan. Rahasia Wiwi telah
hilang.
Wiwi gontai, ia
bingung, linglung. Wiwi kehilangan rahasia. Ia tak mau keluar. Menyusul pulang
pun tak mau. Ini lah yang terjadi setiap kali hujan memunculkan diri, sementara
rahasia Wiwi ntah kemana. Tak ditemukan. Hilang, pergi, menjauh.
Rahasia itulah
yang selalu melindungi Wiwi. Wiwi panic ketika gemuruh menghardik dunianya.
Jum’at sore,
Wiwi bersiap pulang. Untuk sampai ke P.O bus, Wiwi harus naik oplet dan
berjalan kaki selama empat menit melewati pasar.
Wiwi naik oplet
hijau yang biasa ia tumpangi. Duduk berdesakan dengan orang banyak, membiarkan music-music
keras oplet menguyur telinganya. Wiwi duduk diam, memperhatikan jalanan,
sesekali mengelap keringat yang muncul di dahinya.
Udara panas. Tak
seperti biasa, kali itu awan hitam. Langit mendung. Wiwi berdo’a dalam hati
agar langit tak runtuh.
Turun oplet,
satu-satu secara bergantian air membasahi jilbab yang ia kenankan. Wiwi cemas.
Ia berlari, mencari tempat untuk menyelamatkan diri. Wiwi takut hujan, apalagi
tanpa rahasia yang selalu melindunginya. Semakin lama semakin lebat. Wiwi
berteduh disalah satu toko. Hujan deras mengharuskannya berhenti di toko itu.
Wiwi bosan menunggu. Ia memutuskan untuk masuk kedalam toko, tak berselera ia
melihat air-air itu jatuh membasahi tanah.
Toko itu adalah
toko yang menjual gelas, piring, kompor, keramik dan peralatan rumah tangga
lain. Wiwi berjalan menghiraukan orang-orang yang berbelanja, menghiraukan
antrian kasir.
“Ya Ampun,
Rahasia.!” Wiwi kaget melihat barang yang digantung pada pinggir rak gelas dan piring
melamin. Alhamdulilah… disini ada rahasiaku. Aku harus membeli rahasia ini.
Apakah
rahasia Wiwi??? :D/V
hahahaa... wiwi.. oh wiwi,,,
BalasHapus"hujan,, sesuatu yang dibenci sekaligus dirindu.."
aku suka hujan saat titik lembut menyentuh mendamaikan, tapi saat luapan kebahagian membuat terlupa untuk merasa,,
Oya i, itu tulisannya masih blom bagus... kok rasanya ada yang kurang ya??? Tapi apa???
BalasHapus