Sabtu, 21 Juli 2012

Q'MIBAYOTIINOBY


Kalau sebelumnya w udah ngepost dan mendeskripsikan LF, sekarang w bakal mendeskripsikan mengenai Q’MIBAYOTIINOBY. Lingkarnya lebih besar dari pada LF. Q’mibayotiinoby adalah singkatan dari gelar dan nama kita. Ini adalah kelompok social, belajar bersama, bermain bersama, susah senang bersama.

Q’mibayotiinoby merupakan satu kesatuan yang ngga pernah nyatu, tetapi selalu bersatu. “Apa-apaan kalimat ini-Ambigu”
Sama seperti LF, W ngga menjelaskannya dengan detail karna kalau w jelasin sedetail-detainya, pasti panjang bgt ketikan yang bakal w bikin. Ngga cukup waktu w buat mendeskripsikan sedetail-detailnya mengenai Q’mibayotiinoby
Emmmpp,,, perkenalan member dulu ya..
Q            ::Q’ting (Dani Kopales)
M            ::Mbak (Prasuta Hacesthiwara)
I               ::Ipy (Vivi Monika)
B             ::Bro ii (Sri Asrianty)
A             ::Amak (Fadilah Efendri)
Y             ::Yona (Triyona Kristy)
O            ::Ori (Yori Firmanda)
T             ::Tata (Rizka Zastria)
I               ::Ivan (Ivan Stevi Aditia)
I               ::Ikik (Fikri Syarif)
N             ::Nanda (Ade Firnanda)
O            ::Ojik (Ozzy Ramadhana)
B             ::Bayaik (Febrian Saputra)
Y             ::Yudha (Yudhana Dalie Marta)
Kita bisa ngumpul kek gini dan menciptakan nama unic ini karena Bayaik, super smart dia nyatuin nama-nama kita. Thanks Yaik… Kami (LF) saaaayaaang Bayaik J. Dan Q’mibayotiinoby resmi menjadi nama kelompok social kita tepat pada tanggan 30 Maret 2011 di class IAD (Ilmu Alamiah Dasar). Motto Q’mi “Bersama Kita Bisa” disingkat BQB.
Ini, bukti autentikya..

Proklamasi Peresmian Q'mibayotiinoby

Jadi, ngga ada yang ngga mungkin, jika kita lakukan bersama-sama semuanya pasti bakal selesai. Mulai dari bikin tugas yang numpuk berton-ton (Lebay) hingga ujian yang datang bertubi-tubi (semoga dosen w ngga baca).
Udah banyak even yang kita lewati bersama. Dan tentu, itu seru-seru semua. Yang paling berkesan adalah ketika kematian mengunjungi kami. Untung tu kematian ngga ngajak kita ikut menemui Tuhan.
Kisah ini terjadi 4 bulan yang lalu, tepatnya tanggal 24 Maret 2012, tepat dihari ulang tahun Yona.
Perjalanan ini telah kami rencanakan sebulan yang lalu, untuk memperingati hari jadi Q’mi (30 Maret), ulang tahun Yona dan Miladnya Ojik (23 Maret).
Rute perjalanan > Bukittinggi-Rumah Dani-Rumah Ojik-Rumah Tata-Rumah Fikri-Painan-Rumah Yona
Dari Bukittinggi (Bayaik, Yudha, Ori, ii, Tata, Dila, Ipy n W), kita menuju rumah dani, dari rumah Dani kita menuju rumah Ojik, Dari tempat Ojik langsung ke rumah Fikri. Berangkat dengan 2 mobil, dari rumah fikri langsung caw ke Painan (Pantai Carocok). Mobil Pertama (supir bayaik), penumpang: Ojik, Yudha, Aldo, W, Dila, Ipi, Tata n Ori. Mobil kedua (Spoir Kak Martinel-Kakak Fikri), penumpang: Fikri, Mama fikri, Meli (bebeb fikri), kak neneng (teman kak martinel), ii and Dani.
Member Q’mi yang ngga ikut ke painan, Ade Ivan dan Yona.
Beruntung Yona ngga ikut kita ke painan. Karena di Painan inilah kita (ngga semua member) nyaris mati.
Firasat buruk memang mendatangi beberapa orang-Tata mulai mimpi mobil kita jatuh ke jurang, Ade dan Ivan ngga bisa datang, ipy pun dilarang (ngga dapat ijin dari Orang tuanya). Tapi, kita memaksakan kehendak. Ipy akhirnya ikut kita tanpa ijin mama, Tata tetap menyebrang ke pulau walau sudah dilarang papa.
Memang, jika sudah sampai di painan (Pantai Carocok) mau tidak mau kita harus menyebrang , kalau kagak nyebrang ngga bakal terasa asyiknya main di pantai. Jadilah kita ber8 (W, Dila, Tata, Ii, Ori, Yudha, Ojik, aldo) + 2 orang nelayan dan kak neneng menyebrang  dengan kapal nelayan yang bermuatan 2/4 oranng. Bukannya enggan membayar kapal wisata, tetapi kita ingin merasakan asyiknya menggunakan kapal nelayan. Hhe
Sepanjang perjalanan, kita berfoto, ketawa-ketawa, memain-mainkan air dengan tangan. Hingga,  para nelayan mulai gusar, salah satu diantara mereka mengeluarkan air yang masuk kedalam badan kapal. Tata dan ii mulai panic, mereka yang tadinya duduk kini mulai berdiri. W and Dila mulai sewot “Napa Ciq??? Duduk ajalah..!!”. Dan seketika kapal ambruk ditengah lautan,-tepat dipalung laut, kayu-kayu pembalut tubuh kapal lepas seketika.
Detik-detik tenggelamnya kapal





Kami semua tumpah jatuh ke air laut, hanya W and Yudha yang bisa berenag. W mulai berpegangan ke kayu kapal, sementara yang lain masih berusaha untuk mengapungkan diri agar tidak tertelan si air asin.
 Beruntung, ada kapal yang datang mendekat ku menolak (kok malah nyanyi). Beruntung ada beberapa kapal wisata yang datang, mereka menyelamatkan kami, kami terpisah di tiga kapal. 2 orang nelayan dan awak kapal yang datang serta Yudha membantu menyelamatkan teman yang lain untuk naik ke kapal yang merapat. Syukur kejadian ini ngga membuat kami takut. Kami kembali berkumpul di pulau tujuan. Rombongan berikutnya (yang ngga ikut kapal nelayan) datang ke pulau seberang dengan kapal wisata. Sebenarnya kapal yang mengangkut kami, akan mengangkut rombongan berikutnya setelah kami sampai di seberang, tapi sayang tu kapal ambruk duluan.
Tak lupa bersyukur ke pada Sang Maha Kuasa, introspeksi diri, istirahat, minum the hangat, makan siang dan kembali bersenang-senang.
Kebersamaan mengajarkan kami banyak hal, kesalahan menjadi cermin kami untuk melangkah ke depan, apapun itu, tetap, Bersama Kita Bisa J
Malamnya kami pulang ke rumah Yona, manggang ayam, makan malam, dan subuhnya  kami berangkat ke Bukittinggi dengan soundtrack Rumor-Butiran Debu (sepanjang perjalanan pulang). “Atu terjatuh dan tak bisa bangkit lagi, aku tenggelam dalam lautan..”

Pict Rumah Ojik




Painan Happy

Painan Awal

Persiapan Nyebrang-Sebelum tenggelam

Nikmatnya makan siang bersama

Banana Boad-Ngga kapok walau udah tenggelam

Horrreeeee
Tanam



Painan Sore

Yona's House
Pembakaran tempurung 







2 komentar: