Kalau sebelumnya w udah ngepost dan mendeskripsikan LF, sekarang w
bakal mendeskripsikan mengenai Q’MIBAYOTIINOBY. Lingkarnya lebih besar dari
pada LF. Q’mibayotiinoby adalah singkatan dari gelar dan nama kita. Ini adalah
kelompok social, belajar bersama, bermain bersama, susah senang bersama.
Q’mibayotiinoby merupakan satu kesatuan yang ngga pernah nyatu,
tetapi selalu bersatu. “Apa-apaan kalimat ini-Ambigu”
Sama seperti LF, W ngga menjelaskannya dengan detail karna kalau w
jelasin sedetail-detainya, pasti panjang bgt ketikan yang bakal w bikin. Ngga
cukup waktu w buat mendeskripsikan sedetail-detailnya mengenai Q’mibayotiinoby
Emmmpp,,, perkenalan member dulu ya..
Q ::Q’ting
(Dani Kopales)
M ::Mbak
(Prasuta Hacesthiwara)
I ::Ipy
(Vivi Monika)
B ::Bro
ii (Sri Asrianty)
A ::Amak
(Fadilah Efendri)
Y ::Yona
(Triyona Kristy)
O ::Ori
(Yori Firmanda)
T ::Tata
(Rizka Zastria)
I ::Ivan
(Ivan Stevi Aditia)
I ::Ikik
(Fikri Syarif)
N ::Nanda
(Ade Firnanda)
O ::Ojik
(Ozzy Ramadhana)
B ::Bayaik
(Febrian Saputra)
Y ::Yudha
(Yudhana Dalie Marta)
Kita bisa ngumpul kek gini dan menciptakan nama
unic ini karena Bayaik, super smart dia nyatuin nama-nama kita. Thanks Yaik…
Kami (LF) saaaayaaang Bayaik J. Dan Q’mibayotiinoby resmi menjadi nama
kelompok social kita tepat pada tanggan 30 Maret 2011 di class IAD (Ilmu Alamiah Dasar). Motto Q’mi “Bersama Kita
Bisa” disingkat BQB.
Ini, bukti autentikya..
Proklamasi Peresmian Q'mibayotiinoby |
Jadi, ngga ada yang ngga mungkin, jika kita lakukan bersama-sama
semuanya pasti bakal selesai. Mulai dari bikin tugas yang numpuk berton-ton (Lebay)
hingga ujian yang datang bertubi-tubi (semoga dosen w ngga baca).
Udah banyak even yang kita lewati bersama. Dan tentu, itu seru-seru
semua. Yang paling berkesan adalah ketika kematian mengunjungi kami. Untung tu
kematian ngga ngajak kita ikut menemui Tuhan.
Kisah ini terjadi 4 bulan yang lalu, tepatnya tanggal 24 Maret 2012,
tepat dihari ulang tahun Yona.
Perjalanan ini telah kami rencanakan sebulan yang lalu, untuk
memperingati hari jadi Q’mi (30 Maret), ulang tahun Yona dan Miladnya Ojik (23 Maret).
Rute perjalanan > Bukittinggi-Rumah Dani-Rumah Ojik-Rumah
Tata-Rumah Fikri-Painan-Rumah Yona
Dari Bukittinggi (Bayaik, Yudha, Ori, ii, Tata, Dila, Ipy n W), kita
menuju rumah dani, dari rumah Dani kita menuju rumah Ojik, Dari tempat Ojik
langsung ke rumah Fikri. Berangkat dengan 2 mobil, dari rumah fikri langsung
caw ke Painan (Pantai Carocok). Mobil Pertama (supir bayaik), penumpang: Ojik,
Yudha, Aldo, W, Dila, Ipi, Tata n Ori. Mobil kedua (Spoir Kak Martinel-Kakak
Fikri), penumpang: Fikri, Mama fikri, Meli (bebeb fikri), kak neneng (teman kak
martinel), ii and Dani.
Member Q’mi yang ngga ikut ke painan, Ade Ivan dan Yona.
Beruntung Yona ngga ikut kita ke painan. Karena di Painan inilah
kita (ngga semua member) nyaris mati.
Firasat buruk memang mendatangi beberapa orang-Tata mulai mimpi
mobil kita jatuh ke jurang, Ade dan Ivan ngga bisa datang, ipy pun dilarang
(ngga dapat ijin dari Orang tuanya). Tapi, kita memaksakan kehendak. Ipy
akhirnya ikut kita tanpa ijin mama, Tata tetap menyebrang ke pulau walau sudah
dilarang papa.
Memang, jika sudah sampai di painan (Pantai Carocok) mau tidak mau
kita harus menyebrang , kalau kagak nyebrang ngga bakal terasa asyiknya main di
pantai. Jadilah kita ber8 (W, Dila, Tata, Ii, Ori, Yudha, Ojik, aldo) + 2 orang
nelayan dan kak neneng menyebrang dengan
kapal nelayan yang bermuatan 2/4 oranng. Bukannya enggan membayar kapal wisata,
tetapi kita ingin merasakan asyiknya menggunakan kapal nelayan. Hhe
Sepanjang perjalanan, kita berfoto, ketawa-ketawa, memain-mainkan air
dengan tangan. Hingga, para nelayan
mulai gusar, salah satu diantara mereka mengeluarkan air yang masuk kedalam
badan kapal. Tata dan ii mulai panic, mereka yang tadinya duduk kini mulai
berdiri. W and Dila mulai sewot “Napa Ciq??? Duduk ajalah..!!”. Dan seketika
kapal ambruk ditengah lautan,-tepat dipalung laut, kayu-kayu pembalut tubuh
kapal lepas seketika.
Detik-detik tenggelamnya kapal
Kami semua tumpah jatuh ke air laut, hanya W and Yudha yang bisa berenag.
W mulai berpegangan ke kayu kapal, sementara yang lain masih berusaha untuk
mengapungkan diri agar tidak tertelan si air asin.
Beruntung, ada kapal yang
datang mendekat ku menolak (kok malah nyanyi). Beruntung ada beberapa kapal
wisata yang datang, mereka menyelamatkan kami, kami terpisah di tiga kapal. 2
orang nelayan dan awak kapal yang datang serta Yudha membantu menyelamatkan
teman yang lain untuk naik ke kapal yang merapat. Syukur kejadian ini ngga
membuat kami takut. Kami kembali berkumpul di pulau tujuan. Rombongan
berikutnya (yang ngga ikut kapal nelayan) datang ke pulau seberang dengan kapal
wisata. Sebenarnya kapal yang mengangkut kami, akan mengangkut rombongan
berikutnya setelah kami sampai di seberang, tapi sayang tu kapal ambruk duluan.
Tak lupa bersyukur ke pada Sang Maha Kuasa, introspeksi diri,
istirahat, minum the hangat, makan siang dan kembali bersenang-senang.
Kebersamaan mengajarkan kami banyak hal, kesalahan menjadi cermin
kami untuk melangkah ke depan, apapun itu, tetap, Bersama Kita Bisa J
Malamnya kami pulang ke rumah Yona, manggang ayam, makan malam, dan
subuhnya kami berangkat ke Bukittinggi dengan
soundtrack Rumor-Butiran Debu (sepanjang perjalanan pulang). “Atu terjatuh dan
tak bisa bangkit lagi, aku tenggelam dalam lautan..”
Pict Rumah Ojik
Painan Happy
Painan Awal |
Persiapan Nyebrang-Sebelum tenggelam |
Nikmatnya makan siang bersama |
Banana Boad-Ngga kapok walau udah tenggelam |
Horrreeeee |
Tanam |
Painan Sore |
Yona's House
Pembakaran tempurung |
makasiii ceritanyaa mbak,, ini akan selalu kita kenang :)
BalasHapuskangen...
BalasHapus