Rabu, 25 Juli 2012

Sejarah dan Metode Penelitian Psikologi Perkembangan


SEJARAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
            Sepanjang sejarah, para filsuf berspekulasi tentang hakikat anak dan bagaimana mereka seharusnya dibesarkan. Ada tiga pandngan filosofis yang didasarkan atas pemahaman tentang: dosa bawaan, tabula rasa dan kebaikan bawaan.
            Dalam perspektif dosa bawaan (original sin) yang secara khusus dianut selama abad pertengahan. Anak pada dasarnya dilihat sebagai makhluk yang buruk, makhluk yang lahir kedunia sebagai makhluk jahat. Sehubungan dengan paham ini, tujuan pengasuhan anak ialah keselamatan, yang diyakini untuk menjauhkan dosa dari kehidupan anak.
            Pada akhir abad ke-17, pandangan tabula rasa diajukan oleh filsuf Ingris John Locke. Ia mengatakan bahwa anak secara lahiriah tidak buruk, tetapi sebaliknya. Mereka seperti selembar kertas kosong atau tabula rasa. Locke yakin bahwa pengalaman masa anak-anak penting dalam menentukan karakteritiska orang dewasa. Locke juga mengemukakan bahwa pengalaman (nurture) merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan seorang anak. Locke beranggapan bahwa peranan alam (nature) atau sifat bawaan terhadap perkembangan anak berakhir sejak saat kelahiran.
            Pada abad ke-18, lahir pandangan kebaikan bawaan (innate goodness) dikemukakan oleh filsuf Prancis kelahiran Swiss Jean Rousseau yang mengemukakan bahwa anak pada dasarnya baik. Ia menganggap, karna ank pada dasarnya baik , mereka seharusnya diperbolehkan untuk bertumbuh secara alamiah dengan pantauan dan pembatasan dari orang tua. Ia beranggapan bahwa sejak lahir anak adalah makhluk yang aktif, suka bereksplorasi dan bukan ia memperoleh pengetahuan dalam bentuk yang sudah ditentukan. Rosseu menggambarkan anak sebagai suatu noble savages yang telah dibekali dengan pengetahuan norma tentang yang benar dan yang salah oleh alam.

METODE PENELITIAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

EKSPERIMENTAL

Dalam metode eksperimental penyelidik dengan sengaja menimbulkan keadaan atau situasi yang ingin diteliti atau dengan kata lain penyelidik menggunakan perlakuan atau treatment, yang ingin diketahui akibat dari treatment tersebut . Prinsip dalam eksperimen adalah ingin mengetahui efek suatu perlakuan yang dikenakan oleh peneliti terhadap keadaan yang di kenainya. Dalam eksperiment treatment merupakan variabel bebas (independen variable), sedangkan perubahan yang terjadii merupakan variabel terikat (dependen variable).
Selain ciri adanya kelakuan maka dalam eksperimen diperlukan adanya kontrol untuk dapat mengontrol apakah perubahan yang ada betul – betul sebagai akibat dari adanya perlakuan tersebut. Karena itu, dalam eksperimen diperlukan adanya kelompok kontrol disamping adanya kelompok eksperimen. Metode ini dapat dilakukan dalam laboratoriun atau diluar laboratorium (yang dikenal sebagai kuasi eksperimen).

NON-EKSPERIMENTAL
            
Dalam penyelidikan yang non-eksperimental penyelidik mencari atau menunggu sampai menjumpai keadaan atau situasi yang ingin di selidiki, jadi mencari situasi yang ada dalam keadaaan wajar (natural).

-          Case study
 Ialah suatu pandangan yang mendalam terhadap seorang individu, digunakan terutama oleh para psikolog klinis ketika aspek-aspek yang unik dari kehidupan seorangindividu tidak dapat dipublikasi, baik untuk alasan-alasan praktis maupun etnis.
Case studi memberi informasi tentang kekuatiran, harapan, fantasi, pengalaman, traumatis, latar belakang pendidikan, relasi keluarga, kesehatan  atau sesuatu yang menolong psikolog memahami pikiran dan perilaku individu.
-          Observasi naturalistik
Yaitu pencatatan data yang mengenai segala tingkah laku yang terjadi secara alamiah atau wajar

-          Interview
Metode merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan – pertanyaan yang diberikan secara lisan.
Keuntungannya pada interview hal – hal yang kuarng jelas dapat diperjelas sehingga orang dapat dapat mengerti apa yang dimaksudkan. Pada interview dapat menyesuaikan dengan keadaan yang di interview. Dalam interview ada hubungan yang langsung (face to face) karena itu diharapkan dapat menimbulkan hubungan yang baik, dan ini akan memberikan bantuan dalam mendapatkan bahan – bahan.
Sedangkan kelemahannya antara lain, penyelidikannya kurang hemat baik soal waktu maupun tenaga sebab dengan interview membutuhkan waktu yang lama. Pada interview dibutuhkan keahlian dan untuk memenuhi ini dibutuhkan waktu untuk mendapatkan didikan atau latihan yang khusus. Lalu, pada interview apabila telah ada prasangka (prejudice) maka ini akan mempengaruhi interview sehingga hasilnya tidak objektif.

-          Observasi laboratorium
Biasanya observasi dilakukan dalam ruang observasi dengan menggunakan one way mirror. Metode ini melakukan manipulasi tingkah laku tertentu.


LONGITUDINAL

            Strategi penelitian longitudinal adalah strategi penelitian psikologi perkembangan dengan menggunakan kelompok anak yang sama pada suatu jangka waktu tertentu.  Segi perjalanan penyelidikan adalah secara vertikal. Contoh, dalam penyelidikan tentang anak hasil pengamatan di catat hari demi hari bulan demi bulan dan tahun demi tahun. Hasil tersebut dikumpulkan dan di olah kemudian di tarik kesimpulan.
            Keuntungan menggunakan metode ini, sampel sedikit, dapat menganalisis proses perkembangan anak, memberi kesempatan untuk menganalisis efek lingkungan terhadap perubahan tingkah laku dan kepribadian serta dapat mempelajari peningkatan dalam pertumbuhan.
            Kerugiannya adalah biaya mahal, sampel susah dicari, waktu terlalu lama, memerlukan banyak peneliti yang kemungkinan memiliki pengalaman yang berbeda –beda, dan data terlalu luas sehingga kadang – kadang sukar dipegang.

CROSSECTIONAL

            Crossectional adalah strategi penelitian psikologi perkembangan dengan menggunakan beberapa kelompok usia berbeda diteliti dalam suatu saat tertentu. Jalannya penyelidikan secara horizintal contohnya :

30 orang anak usia 3 tahun
30 orang anak usia 4 tahun                      *anak usia berbeda
30 orang anak usia 5 tahun                     *dilakukan 1 kali observasi / pencatatan

            Keuntungan utama dari crossectional ialah bahwa para peneliti tidak harus menunggu individu untuk bertumbuh atau semakin tua. Walaupun waktunya efisien. Pendekatan Crossectional memiliki kelemahan. Pendekatan ini tidak memberi informasi tentang bagaimana individu berubah atau tentang stabilitas karakteristiknya.

CROSSCULTURAL
           
            Dalam mengadakan penelitian tentang isu-isu kebudayaan dan minoritas etnis, para peneliti membedakan antara pendekatan etnis dan pendekatan etis. Dalam pendekatan etnik (etnic apporach), tujuannnya ialah mendeskripsikan perilaku yang penting dan bermakna dalam suatu kelompok kebudayaan atau etnis, tanpa memandang kelompok kebudayaan atau etnis lain. Dalam pendekatan etis (etic apporach), tujuannya ialah mendeskripsikan perilaku sehingga generalisasi dapat dibuat lintas budaya. Dengan kata lain, pendekatan etnik ialah kebudayaan spesifik; pendekatan etis ialah kebudayaan universal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar