SEJARAH
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Sepanjang sejarah, para filsuf
berspekulasi tentang hakikat anak dan bagaimana mereka seharusnya dibesarkan.
Ada tiga pandngan filosofis yang didasarkan atas pemahaman tentang: dosa
bawaan, tabula rasa dan kebaikan bawaan.
Dalam perspektif dosa bawaan
(original sin) yang secara khusus dianut selama abad pertengahan. Anak pada
dasarnya dilihat sebagai makhluk yang buruk, makhluk yang lahir kedunia sebagai
makhluk jahat. Sehubungan dengan paham ini, tujuan pengasuhan anak ialah
keselamatan, yang diyakini untuk menjauhkan dosa dari kehidupan anak.
Pada akhir abad ke-17, pandangan
tabula rasa diajukan oleh filsuf Ingris John Locke. Ia mengatakan bahwa anak
secara lahiriah tidak buruk, tetapi sebaliknya. Mereka seperti selembar kertas
kosong atau tabula rasa. Locke yakin bahwa pengalaman masa anak-anak penting
dalam menentukan karakteritiska orang dewasa. Locke juga mengemukakan bahwa pengalaman
(nurture) merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan seorang
anak. Locke beranggapan bahwa peranan alam (nature) atau sifat bawaan terhadap
perkembangan anak berakhir sejak saat kelahiran.
Pada abad ke-18, lahir pandangan
kebaikan bawaan (innate goodness) dikemukakan oleh filsuf Prancis kelahiran
Swiss Jean Rousseau yang mengemukakan bahwa anak pada dasarnya baik. Ia
menganggap, karna ank pada dasarnya baik , mereka seharusnya diperbolehkan
untuk bertumbuh secara alamiah dengan pantauan dan pembatasan dari orang tua.
Ia beranggapan bahwa sejak lahir anak adalah makhluk yang aktif, suka
bereksplorasi dan bukan ia memperoleh pengetahuan dalam bentuk yang sudah
ditentukan. Rosseu menggambarkan anak sebagai suatu noble savages yang telah
dibekali dengan pengetahuan norma tentang yang benar dan yang salah oleh alam.
METODE PENELITIAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
EKSPERIMENTAL
Dalam metode eksperimental penyelidik dengan sengaja
menimbulkan keadaan atau situasi yang ingin diteliti atau dengan kata lain
penyelidik menggunakan perlakuan atau treatment, yang ingin diketahui akibat
dari treatment tersebut . Prinsip dalam eksperimen adalah ingin mengetahui efek
suatu perlakuan yang dikenakan oleh peneliti terhadap keadaan yang di kenainya.
Dalam eksperiment treatment merupakan variabel bebas (independen variable),
sedangkan perubahan yang terjadii merupakan variabel terikat (dependen
variable).
Selain ciri adanya kelakuan maka dalam eksperimen
diperlukan adanya kontrol untuk dapat mengontrol apakah perubahan yang ada
betul – betul sebagai akibat dari adanya perlakuan tersebut. Karena itu, dalam
eksperimen diperlukan adanya kelompok kontrol disamping adanya kelompok
eksperimen. Metode ini dapat dilakukan dalam laboratoriun atau diluar
laboratorium (yang dikenal sebagai kuasi eksperimen).
NON-EKSPERIMENTAL
Dalam
penyelidikan yang non-eksperimental penyelidik mencari atau menunggu sampai
menjumpai keadaan atau situasi yang ingin di selidiki, jadi mencari situasi
yang ada dalam keadaaan wajar (natural).
-
Case study
Ialah suatu pandangan yang mendalam
terhadap seorang individu, digunakan terutama oleh para psikolog klinis ketika
aspek-aspek yang unik dari kehidupan seorangindividu tidak dapat dipublikasi,
baik untuk alasan-alasan praktis maupun etnis.
Case studi memberi informasi tentang kekuatiran, harapan, fantasi,
pengalaman, traumatis, latar belakang pendidikan, relasi keluarga,
kesehatan atau sesuatu yang menolong
psikolog memahami pikiran dan perilaku individu.
-
Observasi
naturalistik
Yaitu pencatatan data yang mengenai segala
tingkah laku yang terjadi secara alamiah atau wajar
-
Interview
Metode merupakan metode penyelidikan dengan
menggunakan pertanyaan – pertanyaan yang diberikan secara lisan.
Keuntungannya pada interview hal – hal yang
kuarng jelas dapat diperjelas sehingga orang dapat dapat mengerti apa yang
dimaksudkan. Pada interview dapat menyesuaikan dengan keadaan yang di
interview. Dalam interview ada hubungan yang langsung (face to face) karena itu
diharapkan dapat menimbulkan hubungan yang baik, dan ini akan memberikan bantuan
dalam mendapatkan bahan – bahan.
Sedangkan kelemahannya antara lain,
penyelidikannya kurang hemat baik soal waktu maupun tenaga sebab dengan
interview membutuhkan waktu yang lama. Pada interview dibutuhkan keahlian dan
untuk memenuhi ini dibutuhkan waktu untuk mendapatkan didikan atau latihan yang
khusus. Lalu, pada interview apabila telah ada prasangka (prejudice) maka ini
akan mempengaruhi interview sehingga hasilnya tidak objektif.
-
Observasi
laboratorium
Biasanya observasi dilakukan dalam ruang observasi dengan
menggunakan one way mirror. Metode ini melakukan manipulasi tingkah laku
tertentu.
LONGITUDINAL
Strategi penelitian longitudinal
adalah strategi penelitian psikologi perkembangan dengan menggunakan kelompok
anak yang sama pada suatu jangka waktu tertentu. Segi perjalanan penyelidikan adalah secara
vertikal. Contoh, dalam penyelidikan tentang anak hasil pengamatan di catat
hari demi hari bulan demi bulan dan tahun demi tahun. Hasil tersebut dikumpulkan
dan di olah kemudian di tarik kesimpulan.
Keuntungan menggunakan metode ini,
sampel sedikit, dapat menganalisis proses perkembangan anak, memberi kesempatan
untuk menganalisis efek lingkungan terhadap perubahan tingkah laku dan
kepribadian serta dapat mempelajari peningkatan dalam pertumbuhan.
Kerugiannya adalah biaya mahal,
sampel susah dicari, waktu terlalu lama, memerlukan banyak peneliti yang
kemungkinan memiliki pengalaman yang berbeda –beda, dan data terlalu luas
sehingga kadang – kadang sukar dipegang.
CROSSECTIONAL
Crossectional adalah strategi
penelitian psikologi perkembangan dengan menggunakan beberapa kelompok usia
berbeda diteliti dalam suatu saat tertentu. Jalannya penyelidikan secara
horizintal contohnya :
30 orang anak usia 3 tahun
30 orang anak
usia 4 tahun *anak usia berbeda
30 orang anak
usia 5 tahun *dilakukan 1 kali observasi / pencatatan
Keuntungan utama dari crossectional
ialah bahwa para peneliti tidak harus menunggu individu untuk bertumbuh atau
semakin tua. Walaupun waktunya efisien. Pendekatan Crossectional memiliki
kelemahan. Pendekatan ini tidak memberi informasi tentang bagaimana individu
berubah atau tentang stabilitas karakteristiknya.
CROSSCULTURAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar